redaksiharian.com – Karangan bunga untuk Ratu Elizabeth II menghiasi Kastil Balmoral di Skotlandia hingga Istana Buckingham di London, Inggris. Dari berbagai macam bunga yang diberikan warga itu, bunga matahari mendominasi.

Bunga-bunga itu ditinggalkan warga sebagai tanda duka atas wafatnya Lilibet, sapaan akrab Ratu Elizabeth , yang meninggal dunia di usia 96 tahun.

Mereka memberikan penghormatan terakhir kepada sang ratu yang berkuasa 70 tahun lamanya, dengan meletakkan bunga, kerajinan tangan, hingga boneka beruang Paddington.

Dominasi bunga matahari pun mencuri perhatian. Terpantau bunga berwarna kuning itu ada di setiap buket bunga yang ditinggalkan di depan Istana Buckingham, Kastil Windsor hingga Kastil Balmoral dan taman-taman sekitarnya.

Bukan tanpa alasan, warga memberikan bunga matahari untuk mendiang Ratu Elizabeth. Warga menilai bunga berwarna kuning itu melambangkan Ratu Elizabeth II yang ‘memiliki senyuman paling menakjubkan’.

Beberapa lainnya mengaku ingin menghormati ‘kegembiraan dan kebahagiaan’ yang dibawa mendiang Ratu Elizabeth II untuk banyak orang melalui bunga matahari itu.

Ada juga yang ingin ‘menyoroti kasih sayang yang dimiliki warga Ukraina untuk Ratu’ — diketahui bahwa bunga matahari merupakan bunga nasional Ukraina.

Lloyd Rees yang berprofesi sebagai pengacara dan tinggal di London menuturkan kepada kantor berita PA bahwa dirinya meninggalkan bunga matahari di dekat Istana Buckingham untuk menyoroti warisan Ratu Elizabeth II dalam membawa kebahagiaan bagi rakyat Inggris.

“Yang Mulia Ratu memberikan pengabdian seumur hidup untuk negara kita. Saya merasa saya harus mengunjungi Istana dan memberikan penghormatan kepada Ratu,” tutur Rees yang berusia 32 tahun ini.

“Saya memutuskan untuk meninggalkan buket bunga matahari karena beliau telah membawa banyak kegembiraan dan kebahagiaan bagi begitu banyak orang untuk waktu yang lama,” ungkapnya.

Direktur pelaksana L&D di Pinchbeck, Lincolshire, James Lacey, turut menganalisa mengenai alasan mengapa banyak warga memilih bunga matahari untuk mendiang Ratu di Britania Raya itu.

Dia menilai gelombang panas yang melanda kebanyakan wilayah Inggris, termasuk London, saat musim panas lalu telah memicu melonjaknya panen bunga matahari.

Hal itu, menurut Lacey, mungkin turut berperan di balik banyaknya bunga matahari untuk Ratu Elizabeth II .

“Ini merupakan gelombang panas paling lama yang kita alami selama lima tahun, dan berdasarkan prakiraan cuaca saat ini, kita telah mencatatkan panen (bunga matahari) sekitar 13 juta batang pada musim ini,” sebutnya.

Simak rangkaian prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II di halaman selanjutnya.

Jenazah Ratu Elizabeth II meninggalkan Kastil Balmoral tempatnya menghembuskan nafas terakhir pada 11 September. Jenazah Lilibet dibawa ke Edinburgh dalam sebuah peti dari kayu oak yang dihiasi rangkaian bunga favoritnya.

Jenazah Ratu Elizabeth dibawa menuju Edinburgh sebelum diterbangkan ke London melalui jalur darat. Dari Balmoral, jenazah Ratu Elizabeth melintasi Banchory, Aberdeen, Stonehaven, Dundee, Perth, hingga tiba akhirnya tiba di Edinburgh.

Di Edinburgh, jenazah Ratu Elizabeth II dibawa ke Istana Holyroodhouse dan selanjutnya disemayamkan sementara di Katedral St Giles di mana warga bisa memberikan penghormatan. Raja Charles III akan memimpin prosesi saat jenazah sang ibu dibawa ke Katedral St Giles dari Istana Holyroodhouse.

Keesokan harinya, 13 September, jenazah Ratu Elizabeth akan diterbangkan ke London, Inggris. Setibanya di London, jenazah Ratu Elizabeth akan dibawa ke Istana Buckingham.

Pada 14 September, jenazah Ratu Elizabeth akan dibawa ke Westminster Hall untuk disemayamkan selama lima hari, di mana warga diperbolehkan memberikan penghormatan. Perjalanan ke Westminster Hall itu akan diiringi parade militer. Peti jenazah Ratu Elizabeth juga akan dibawa dengan kereta meriam Artileri Kuda Kerajaan Pasukan Raja.

Pada 19 September di pagi hari waktu setempat, upacara pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth digelar. Upacara pemakaman kenegaraan itu dilakukan di Westminster Abbey.

Dari Westminster Abbey, jenazah Ratu Elizabeth kemudian akan dibawa ke Istana Windsor. Di Kapel St George, Istana Windsor, Ratu Elizabeth akan dimakamkan. Di kapel itu juga terbaring suami Ratu Elizabeth, Pangeran Philip, dan ayah Ratu Elizabeth, Raja George VI.