redaksiharian.com – Perum Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur mencatat hingga saat ini pihaknya telah menyalurkan 60 persen dari total 17.400 ton beras bantuan pangan program pemerintahkepada masyarakatyang berhak di NTT.

“Kita siapkan per bulan itu 5.846 ton untuk selama tiga bulan yakni Maret, April, dan Mei, yang hingga kini sudah sekitar 60 persen penyalurannya,” kata Manajer Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Kanwil NTT Faizal Jafar di Kupang, NTT, Rabu.

Menurut dia, penyaluran beras yang merupakan program pemerintah tersebut untuk menjaga ketahanan pangan serta memastikan keluarga kurang mampu tidak kesulitan beras.

Faizal menambahkan sesuai arahanBadan Ketahanan Pangan Nasional (Bapanas), proses penyaluran beras itu dilakukan setiap bulan mulai dari Maret hingga Mei.

Namun, karena faktor geografis NTT yang berpulau-pulau serta jalanan infrastruktur yang masih sulit ditempuh, sehingga atas persetujuan pemerintah, bantuan beras tersebut dikirim sekaligus.

“Alhamdulillah, pemerintah pun menyetujuinya, sehingga sudah disalurkan semuanya untuk daerah-daerah yang geografisnya sulit ditempuh,” ujar dia.

Dia juga mengatakan beras yang disalurkan untuk bantuan pangan tersebut tidak mengganggu stok yang dimiliki Bulog NTT untuk kebutuhan atau program utama Bulog sendiri.

Bulog berharap penyaluran bantuan pangan berupa beras itu bisa membantu masyarakat, sehingga tidak kekurangan beras akibat tingginya harga beras di pasaran.

Lebih lanjut, kata dia, penyaluran beras bantuan pangan itu juga untuk menekan harga beras di pasaran.

Saat ini, untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP),penyalurannya sudah langsung ke masyarakat bekerja sama dengan BI dan TPID.

Hal ini juga bagian dari upaya Bulog dalam mencegah kenaikan harga beras di pasaran.