RedaksiHarian – Davide Brivio bukan nama sembarangan di MotoGP.
Brivio telah membawa tim-tim yang diasuhnya memenangi 5 gelar juara dunia MotoGP dan 4 gelar juara dunia untuk kategori konstruktor.
Puncak karier Brivio terjadi setelah dia berhasil meyakinkan Yamaha untuk membajak Valentino Rossi dari Honda untuk merayakan kesuksesan merebut 4 gelar juara dunia bersama.
Kesuksesan Brivio tak hanya terjadi bersama Rossi kendati dia sempat hiatus saat ikut The Doctor keluar dari Yamaha pada 2011 lalu mengurus jenama VR46.
Saat ditunjuk untuk memimpin proyek Suzuki yang kembali ke MotoGP pada 2015, Brivio juga berhasil merengkuh gelar juara dunia melalui Joan Mir lima tahun berselang.
Keberhasilan Brivio menyatukan kultur Eropa dan Jepang dalam tim Suzuki yang solid meski tidak sebesar Honda atau Yamaha dinilai menjadi kunci.
Kepercayaan tinggi pun diberikan Trackhouse Racing terhadap Brivio. Ini terlihat dari keputusan mereka untuk memberikan jabatan tinggi yaitu kepala tim kepada pria asal Monza, Italia.
“Sungguh luar biasa memiliki seseorang dengan kaliber dan pengalaman seperti Davide untuk memimpin tim Trackhouse Racing MotoGP,” ujar pemilik tim, Justin Marks, dalam siaran pers.
Sebagai informasi, sebelum terjun di MotoGP, Trackhouse telah berlomba di ajang balap mobil terkenal di Amerika Serikat yaitu NASCAR.
“Kami semua di perusahaan ini merasa terhormat dengan komitmen yang telah ia buat,” ucap Marks menambahkan.
“Saat saya bertemu Davide, sudah terlihat jelas bahwa ia akan menjadi seseorang yang sangat cocok dengan budaya Trackhouse.
“Saya tahu dia akan membawa kami ke hal-hal hebat di dalam dan di luar arena balap.”
Brivio sebenarnya sempat dikaitkan dengan tim lain. Namanya sempat muncul sebagai kandidat pengganti manajer tim Repsol Honda, Alberto Puig, pada akhir musim lalu.
Selain itu muncul rumor lain bahwa Brivio berpeluang untuk bereuni dengan Rossi yang kini telah memiliki tim sendiri di kelas MotoGP yaitu VR46.
Akan tetapi, setelah menyelesaikan kiprahnya di Formula 1 dalam tiga musim terakhir, Brivio memilih Trackhouse sebagai destinasi untuk kembali ke MotoGP.
“Semuanya terjadi dengan sangat cepat di hari-hari terakhir dengan Justin meminta saya untuk membantu Trackhouse dalam tantangan mereka di MotoGP,” ujar Brivio.
Brivio merasa terhormat bisa menjadi bagian dari proyek Trackhouse yang baru memulai kiprah mereka di MotoGP, mirip seperti terakhir kali dia kembali bersama proyek anyar Suzuki.
Brivio yakin kolaborasi dua dunia antara dirinya dengan latar belakang MotoGP dan Trackhouse dengan kultur balap Negeri Paman Sam bisa membuahkan hasil yang baik.
Meski begitu, Brivio harus segera bergegas. Sebab, kejuaraan sudah akan dimulai pekan depan.
“Sekarang, tinggal satu tes lagi, hampir waktunya untuk balapan,” tukas Brivio.
“Kami akan mencoba untuk mendukung kedua pembalap berbakat kami, Miguel Oliveira dan Raul Fernandez, sebanyak mungkin dan bersenang-senang.”
“Dalam beberapa hari terakhir semuanya terjadi dengan sangat cepat dan sebelumnya saya tidak tahu kemana saya akan pergi.”
“Tapi hei, ini adalah kabar baik dan kami akan mulai bekerja dengan cepat!”
Perekrutan Brivio di sisi lain menegaskan keseriusan Trackhouse Racing untuk tidak sekadar tampil di MotoGP.
Suksesor RNF Racing sebagai tim satelit Aprilia tersebut sebelumnya telah mengunci dukungan motor spesifikasi pabrikan bagi Oliveira dan Fernandez.
Oliveira telah ikut menjajal motor teranyar dari Aprilia RS-GP dalam tes pramusim yang sedang berlangsung di Sirkuit Sepang, Sepang, Malaysia.
Adapun Fernandez, sebagaimana dikutip dari Motorsport.com, akan menerima motor versi 2024—tidak termasuk mesinnya—mulai tes tengah musim di Jerez pada Mei nanti.
Di antara keduanya, Oliveira lebih berpengalaman dengan catatan 5 kemenangan di kelas para raja, termasuk dalam balapan pertama MotoGP Indonesia di Mandalika.