redaksiharian.com – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melatih sebanyak 45 peserta yang berasal dari kementerian, lembaga, pemerintah daerah, TNI, dan Polri tentang pengoptimalan pengamanan siber dalam rangka menjaga keamanan siber nasional.

“Acara pelatihan ini adalah salah satu upaya dari BSSN dan instansi terkait untuk meningkatkan kemampuan para insan di bidang keamanan siber,” ujar Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia BSSN Rory Ojak Halomoan Sitorus.

Hal itu disampaikannya dalam upacara penutupan kegiatan Pelatihan Keamanan Siber Dasar Junior Cyber Security Kementerian/Lembaga/Daerah/TNI/Polri 2023 di Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Rory mengatakan melalui pelatihan tersebut, pihaknya berharap para peserta akan mampu mengelola dan meningkatkan kolaborasi dan sinergitas untuk dapat melaksanakan keamanan siber secara nasional.

Dia menilai, kegiatan pelatihan itu tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga membentuk karakter para peserta untuk menjadi lebih baik sebagai bekal menghadapi tantangan di masa depan.

Pelatihan tersebut diadakan sejak 9 Februari 2023. Para peserta yang mengikuti kegiatan mendapatkan wawasan dan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai keamanan siber.

Sejumlah materi yang diberikan di antaranya tentang Kali Linux for Penetration Testing, Cyber Security Awareness/Fundamental, Vulnerability Assessment Analyst, Basic Penetration Testing, serta Basic Web Application Security.

“Saya berharap materi yang telah saudara terima dapat bermanfaat dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai seorang penyelenggara keamanan siber dan sandi di masing-masing instansi tempat saudara,” kata Rory.

Lebih lanjut Rory mengajak seluruh peserta pelatihan untuk terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka di bidang keamanan siber.

Dengan belajar terus menerus, kata dia, diharapkan dapat terbangun sebuah sistem keamanan siber yang handal dan mampu melindungi data penting dari ancaman siber.

“Saya berharap, kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkala dan mendapatkan dukungan yang luas dari seluruh instansi yang terlibat,” ucap dia.

Sementara itu, Kurniadi Apriatnanto yang merupakan peserta dari Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI mengaku senang bisa terlibat dalam pelatihan tersebut.

Lewat kegiatan ini, dirinya memperoleh banyak ilmu baru yang diajarkan oleh para pengajar dari BSSN, salah satunya tentang cara mengetahui apakah sebuah web atau situs memiliki celah kerawanan yang bisa disusupi peretas.

“Itu sangat bermanfaat bagi kami pribadi dan untuk kedinasan kami,” kata dia.

Kurniadi mengatakan akan terus mengembangkan kemampuan dirinua di bidang keamanan siber dan akan mengajarkan ilmu-ilmu yang dia peroleh selama pelatihan kepada rekan-rekannya di kedinasan.

“Jadi ibaratnya biar rekan-rekan yang di dinas tahu seperti apa mengamankan website dan keamanan siber sendiri itu seperti apa,” ucap pria yang memperoleh predikat sebagai peserta berprestasi tersebut.