redaksiharian.com – NESABAMEDIA.COM – Brave sering disebut sebagai browser yang paling peduli dengan privasi penggunanya. Reputasinya tersebut mungkin akan bisa dipertahankan Brave seandainya kasus berikut ini tidak pernah terjadi. Secara diam-diam, ternyata Brave mendulang penghasilan dari program afiliasi dengan cara mengubah URL tertentu yang dituju pengguna.

Terbongkarnya praktik tersebut terjadi secara tidak disengaja. Seorang pengguna mengunjungi situs Binance yang merupakan salah satu bursa cryptocurrency terkemuka di dunia, tapi URL yang diketiknya di Brave mengalami sedikit perubahan dengan adanya penambahan kode afiliasi di belakang nama domain. Yang seharusnya binance.us berubah menjadi binance.us/en?ref=35089877.

Yannick Eckl, nama pengguna yang menemukan kejanggalan tersebut, membagikan temuannya melalui akun Twitter miliknya, @cryptonator1337. Sejak saat itulah muncul berbagai reaksi negatif terhadap Brave, meskipun ada juga sejumlah komentar yang membela Brave.

Seorang pengguna Twitter lain, Dimitar Dinev, memutuskan untuk menelusuri source code Brave di Github, dan menemukan bahwa bukan Binance saja yang URL-nya diedit untuk disisipi link afiliasi. Ledger, Trezor, dan Coinbase juga menjadi sasaran Brave.

Menanggapi semua itu, Brendan Eich yang menjabat sebagai CEO Brave menyampaikan permintaan maafnya melalui Twitter, dan mengatakan bahwa pengubahan URL secara otomatis tersebut adalah sebuah kesalahan yang tidak akan pernah terulang lagi.

Ia mengungkapkan bahwa link afiliasi tersebut adalah bagian dari upaya Brave untuk membangun sebuah bisnis yang menguntungkan dengan model bisnis yang berbeda dari kebanyakan browser lainnya. Sekedar informasi, komisi yang didapatkan dari afiliasi Binance bisa mencapai hingga 50 persen dari jumlah transaksi yang dilakukan oleh seorang pengguna.

Sebelumnya Brave sudah menjalin kerjasama dengan Binance yang terwujud dalam bentuk widget yang dipasang di browser. Melalui widget itu, pengguna bisa langsung melakukan berbagai transaksi yang terkait dengan cryptocurrency.

Biar bagaimanapun juga, seperti yang ditegaskan oleh Eich, Brave tidak pernah dan tidak akan mengedit link yang termuat di laman web. Yang diedit hanyalah URL yang diketikkan pengguna di address bar Brave. Itu pun hanya menambahkan kode afiliasi tanpa membocorkan data pengguna sedikit pun.

Eich juga menyangkal tudingan bahwa Brave mengedit URL secara diam-diam. Alasannya, karena setiap orang bisa mengecek source code Brave.

Tidak semua orang mempercayai permintaan maaf dan penjelasan yang dilontarkan Eich. Bahkan ada kritik yang mengatakan bahwa permintaan maaf tersebut muncul hanya karena apa yang dilakukan di Brave tersebut sudah diketahui oleh banyak orang.

EDITOR: MUCHAMMAD ZAKARIA