redaksiharian.com – Angka kematian kasus gagal ginjal akut atipikal terus bertambah. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers pada Senin (24/10/2022), menyebut bahwa kasus gangguan ginjal akut telah mencapai 245 kasus di 26 provinsi, dengan angka kematian di atas 57%.

Fatality rate atau yang meninggal persentasenya, dari jumlah kasus 245 ini cukup tinggi, yaitu 141 atau 57,6%,” ujar Menkes, di Istana Bogor, Senin (24/10/2022).

Delapan provinsi yang berkontribusi terhadap 80% kasus adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur, Sumatra Barat, Bali, Banten, dan Sumatra Utara.

Angka kematian akibat gagal ginjal akut terus menunjukkan kenaikan yang signifikan. Pada Jumat (21/10/2022) lalu, jumlah kematian yang tercatat baru 133 pasien dengan fatality rate 55%.

Menurut Menkes, pihaknya mencatat bahwa lonjakan kasus gagal ginjal akut mulai terjadi pada Agustus 2022. Sebelum itu, angka kematiannya di bawah 5 kasus per bulan.

Penyakit gagal ginjal akut ini umumnya menyerang balita di bawah 5 tahun. Sejauh ini diketahui bahwa penyebab penyakit tersebut adalah cemaran zat berbahaya dalam obat yang dikonsumsi anak-anak.

“Prioritas dari Presiden saat ini adalah seluruh masyarakat dilindungi dari obat-obatan yang ada.”