redaksiharian.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terus meningkatkan kesiapan pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalsel dengan memanfaatkan alat komunikasi lapangan yakni radio repeater.
“Salah satu upaya strategis, kita menyiapkan alat komunikasi penanganan bencana khususnya pengawasan kabut asap karhutla agar dapat segera ditindak lanjuti,” ucap Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kalsel Bambang Dedi Mulyadi saat dikonfirmasi di Banjarmasin, Rabu.
Bambang menuturkan pihaknya terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan seluruh pihak yang terlibat khususnya BPBD Kalsel.
“Radio reapeter(menguatkan dan memancar ulang sinyal) digunakan untuk komunikasi Tim Satgas BPBD provinsi dengan BPBD kabupaten dan kota di Kalsel,” katanya.
Ia menyebutkan sarana komunikasi merupakan bagian terpenting untuk mencegah dan menangani karhutla.
Dia juga menyampaikan saat ini Kalsel dilanda cuaca ekstrem panas sehingga perlu meningkatkan pengawasan.
Sementara itu Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kalsel Ricky Ferdyanto mengatakan beberapa radio repeater BPBD Kalsel khususnya di daerah Tahura Sultan Adam rusak.
“Saat ini sedang diperbaiki agar dapat digunakan berkomunikasi di lapangan untuk memantau daerah rawan karhutla,” ucapnya.
Menurutnya, alat komunikasi tersebut merupakan alat utama Tim Pusdalop BPBD Kalsel dalam pengawasan titik kebakaran di lapangan.
Hingga saat ini karhutla di Kalsel telah melanda lahan pada beberapa titik yang berbeda dengan luas lahan yang terbakar mencapai 17 hektare.*