redaksiharian.com – Co-founder dan Managing Partner Northstar Advisory, Patrick Walujo mengaku berinvestasi di e-Fishery bukan karena bisnisnya. Namun karena terkesan dengan pendirinya Gibran Huzaifah.
“Mau bikin hardware bisnis di Indonesia pada saat itu. Mestinya kita enggak invest, Cuma saya sangat impress dengan Gibran. Jadi kita invest,” jelas Patrick dalam BUMN StartupDay, Selasa (27/9/2022).
Namun ternyata seiring berjalannya waktu bisnis e-Fishery dikatakan Patrick sangat bagus dan profitable.
Dalam kesempatan itu dia menceritakan soal pertemuan pertamanya dengan Gibran. Patrick mengatakan Gibran berbeda dengan pendiri startup lainnya yang sekolah di luar negeri atau perusahaan konsultan besar dan investment bank.
Namun Gibran merupakan lulusan ITB. Patrick tertarik juga karena Gibran adalah seorang penambah ikan, jadi dapat menceritakan tantangan petani ikan secara passionate.
“Ketemu dia baru lulus ITB mau bikin alat yang sekarang kita tahu e-Fishery. Alatnya belum ada tapi hanya ceritakan apa yg dia mau kerjakan,” ungkapnya.
Patrick menambahkan model bisnis yang dijalankan oleh e-Fishery unik. Bahkan diklaim belum pernah dilihat sebelumnya di seluruh dunia.
Sementara itu dalam kesempatan berbeda, Patrick mengatakan startup akuakultur itu telah mengantongi profit lebih dari Gojek. Padahal Gojek telah tercatat sebagai decacorn di Indonesia.
“Pendapatan omzetnya bulan terakhir dikali 12 udah Rp 4 triliun bisnisnya profitable. Jauh lebih profitable dari Gojek,” kata Patrick beberapa waktu lalu.
Dalam akun Twitternya, Gibran juga membagikan cerita saat membangun e-Fishery. Dia mengatakan mengawali membangun perusahaan dengan pendanaan kurang dari US$5 juta karena belum banyak investor yang tertarik.
“Tapi ini bikin kami bangun kultur dan bisnis model yang kuat,” kata dia.