redaksiharian.comTRIBUNNEWS.COM, LONDON – Boris Johnson telah menarik diri dari kontestasi calon perdana menteri Inggris dari Partai Konservatif [Tory].

Hal ini tentu saja membuka jalan bagi mantan kanselirnya, Rishi Sunak , yang saat ini menjadi favorit kontestasi untuk menempati jabatan sebagai Perdana Menteri Inggris .

Dikutip dari Russia Today, Senin (24/10/2022), dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Minggu malam, Johnson mengatakan bahwa ia telah menyelesaikan ‘rintangan yang sangat tinggi dari 102 nominasi’ dari anggota parlemen.

Dia mengaku ‘dapat kembali ke Downing Street pada Jumat lalu dan akan ditempatkan dengan baik’ untuk membawa partainya memenangkan pemilihan umum 2024.

“Namun dalam beberapa hari terakhir saya merasa sedih dan sampai pada kesimpulan bahwa ini bukan hal yang benar untuk dilakukan. Anda tidak dapat memerintah secara efektif kecuali anda memiliki partai yang bersatu di parlemen,” jelas Johnson.

Dia mengaku telah menjangkau kedua kandidat kepemimpinan saat ini, yakni mantan kanselirnya Rishi Sunak dan mantan Menteri Pertahanannya Penny Mordaunt.

Dia berharap keduanya ‘bersatu demi kepentingan nasional’, namun, Johnson menyampaikan bahwa ‘cara melakukannya’ belum ditemukan.

“Saya tidak membiarkan pencalonan saya dan akan memberikan dukungan saya ini diberikan kepada siapapun yang berhasil,” tegas Johnson.

Pernyataan Boris Johnson tersebut muncul pada hari di mana beberapa sekutu lamanya, termasuk Suella Braverman yang pernah menjabat sebagai Jaksa Agung di pemerintahannya, mendukung Sunak.

Batas waktu untuk memasuki kontes kepemimpinan Partai Konservatif akan berlalu pada Senin pukul 14.00 waktu setempat.

Sunak saat ini memimpin kontestasi, dengan lebih dari 140 pendukung secara terbuka mendukungnya. Sementara Penny Mordaunt memiliki lebih dari 20 dukungan.

Jika Mordaunt atau kandidat lainnya juga mencapai ambang batas 100 suara, maka pemilihan akan dilakukan melalui pemungutan suara elektronik oleh anggota Partai Konservatif .

Jika Sunak tetap menjadi satu-satunya kandidat yang lolos benchmark, ia akan dideklarasikan sebagai Perdana Menteri berikutnya.

Keputusan Johnson untuk mundur dari kontestasi ini tampaknya akan mengecewakan banyak anggota partai Tory.

Survei YouGov baru-baru ini mengungkapkan bahwa 32 persen responden ingin Johnson kembali sebagai Perdana Menteri, terlepas dari serangkaian skandal dan pengunduran diri kabinet yang pada akhirnya mempercepat kepergiannya.

Sedangkan Sunak, secara signifikan tertinggal dari mantan bosnya itu dalam hal popularitas, yakni hanya 23 persen dari 530 responden Tory yang menyuarakan dukungan untuknya.

Sosok Rishi Sunak, Rival Liz Truss yang Disebut-sebut Bakal Jadi Perdana Menteri Inggris

Privacy Policy

We do not collect identifiable data about you if you are viewing from the EU countries.For more information about our privacy policy, click here

Sosok Rishi Sunak, Rival Liz Truss yang Disebut-sebut Bakal Jadi Perdana Menteri Inggris

Jelang Pemilihan PM Inggris yang Baru, Boris Johnson dan Rishi Sunak Bakal Bertemu, Ada Apa?

Sosok yang Berpotensi Gantikan Liz Truss sebagai Perdana Menteri, Boris Johnson Ikut Masuk

Sosok Rishi Sunak Digadang-gadang Jadi PM Inggris yang Baru, Berhasil Loloskan Inggris dari Covid-19

Nasib Liz Truss sebagai PM Inggris Terancam, Bakal Digulingkan Parlemen Meski Baru Sebulan Dilantik

Liz Truss Mundur dari Perdana Menteri Inggris Padahal Baru 45 Hari Menjabat, Kena Mental?

Perkara Nutup Pintu Rumah, Bikin Menguras Emosi dan Tenaga

AKBP Dody Prawiranegara Bantah Pernah Diperintah Irjen Teddy Minahasa untuk Jebak Linda di Sumbar

Buntut Pernyataan ‘Siap Nyapres’, Hari Ini Ganjar Pranowo Dipanggil Megawati ke Kantor DPP PDIP

Pj Gubernur DKI Minta Pembangunan Pompa Air Sentiong Ancol Rampung Sebelum Musim Hujan Tahun 2023

Bharada E Beralasan Tak Bisa Tolak Perintah Ferdy Sambo, Keluarga Brigadir J: Ricky Rizal Saja Bisa

Pengakuan Rudolf Ungkap Alasan Bunuh Temannya dan Targetkan 2 Orang Lain, Bermula dari Postingan