RedaksiHarian – Hal itu menjadi cara Pedro Acosta untuk tidak terlena maupun tertekan, terlepas dari kesukesan yang berhasil diraih di kelas Moto2 dan Moto3.
Acosta bisa dianggap sebagai remaja yang bukan remaja sembarangan.
Rookie satu-satunya di MotoGP 2024 itu masih berusia 19 tahun tetapi telah menuai kesukesan yang tidak mudah didapat pembalap lain di usia yang lebih tua darinya.
Sejak sukses menjadi juara dunia Moto3 dengan status debutan pada 2021 lalu, ia terus dianggap sebagai “The Next Big Thing” pada MotoGP.
Bahkan sudah banyak yang menebak takdir Acosta untuk mengikuti jejak Marc Marquez yang rutin mengumpulkan trofi sejak mencetak rekor sebagai juara dunia termuda di kelas para raja.
Menyadari bakal ada banyak harapan tinggi yang dilihat jelang debutnya di ajang MotoGP, Acosta memilih untuk mengelak.
Pembalap asal Murcia, Spanyol, itu memegang prinsip bahwa masih banyak hal yang perlu dipelajarinya.
Menurut Acosta, transisi dari Moto2 ke MotoGP tidak semudah yang dibayangkan.
“Pada akhirnya, jika Anda tiba dengan penuh ekspektasi malka Anda akan tertekan dan mudah melakukan kesalahan.”
Walau masih berusia belia, pola pikir Acosta cukup matang, termasuk berkat pengalamannya berlomba di ajang balap motor grand prix dalam tiga musim terakhir.
Acosta mengakui bahwa sekarang dia menjadi lebih tenang dalam menghadapi banyak tekanan saat beradu kecepatan di lintasan.
“Rasanya cukup familiar bagi saya karena ini adalah sesuatu yang tidak terjadi setiap hari, tetapi sesuatu yang saya alami dua kali dalam tiga tahun,” katanya menyoal ekspektasi tinggi.
“Saya jauh lebih tenang saat bertarung dalam kejuaraan dibandingkan tahun 2021 ketika saya masih kecil.”
“Saya tidak terlalu menyadari apa yang terjadi tapi saya lebih menikmatinya dibandingkan tahun 2021,” kata Acosta.
Acosta sudah punya gambaran soal tantangan apa yang akan ia hadapi pada balapan debutnya di MotoGP 2024.
“Jika Anda tidak belajar maka Anda bisa meningkat, dan jika Anda tidak bisa meningkat maka Anda pulang saja,” ujar Acosta.
“Memang benar bahwa perubahan ini adalah transisi dari seorang anak kecil yang tumbuh menjadi laki-laki dewasa.”
“Dan saya masih punya banyak hal yang harus dipelajari untuk mencoba tampil kompetitif,” ucapnya menutup.
Acosta telah menjajal motor balap kelas para raja dalam tes pasca-musim di Valencia pada 28 November 2023.
Mengendarai motor KTM RC16, catatan waktu lap terbaik Acosta berselisih 1,2 detik dari pembalap tercepat yaitu Maverick Vinales (Aprilia) yang membukukan waktu 1 menit 29,253 detik.