redaksiharian.com – Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA Sulawesi Tenggara (Sultra) melepas liar satu ekor monyet endemik Pulau Buton jenis Macaca Ochreata Brunescens.

Kepala Seksi wilayah I BKSDA Sultra Laode Kaida di melalui keterangan resminya yang diterima di Kendari, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya menerima satu ekor monyet endemik Pulau Buton itu dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Sabtu (3//6).

“Monyet tersebut didapatkan dari masyarakat Kelurahan Wajo, Kota Baubau, yang kemudian diserahkan ke Dinas Damkar sebelum akhirnya diserahkan kepada kami,” kata Laode Kaida.

Ia mengungkapkan bahwa sebelum dilepasliarkan, satwa tersebut sempat dikarantina terlebih dahulu di Kantor Resort KSDA Baubau.

Laode Kaida menjelaskan bahwa melepasliarkan monyet endemik Pulau Buton itu dirangkaikan dengan memperingati Hari Lingkungan Hidup se-dunia.

Dia menuturkan bahwa pihaknya menempuh jarak 62 kilometer dari Kota Baubau menuju lokasi lepas liar satwa tersebut di Kabupaten Buton.

“Berangkat dari Kota Baubau pukul 09.00 WITA menuju lokasi dengan jarak 62 kilometer untuk melepasliarkan satwa tersebut ke habitat aslinya di Suaka Margasatwa Lambusango, Kabupaten Buton,” jelasnya.

Laode Kaida menambahkan bahwa pada pukul 11.20 WITA, monyet endemik Pulau Buton tersebut berhasil dilepasliarkan.

Diketahui, Macaca ochreata merupakan salah satu primata endemik Sulawesi, yang penyebarannya terdapat di Sulawesi Tenggara.

Saat ini penelitian mengenai Macaca ochreata masih sangat sedikit, tercatat hanya ada satu penelitian mengenai habitat dan populasi Macaca ochreata di Suaka Margasatwa Tanjung Peropa (SMTP) yang dilakukan 35 tahun yang lalu oleh Bismark sehingga diperlukan data terbaru mengenai habitat dan populasi Macaca ochreata di SMTP.