redaksiharian.com – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berharap para investor asal Jerman yang sudah berinvestasi di dalam negeri, bisa menjadikan Indonesia sebagai hub (pusat kegiatan) untuk pasar kawasan Asia Tenggara atau ASEAN.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa mengatakan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang dipilih oleh investor asal Jerman karena telah memiliki standard yang sesuai.

“Kita boleh berharap, Indonesia dipilih oleh Beiersdorf (perusahaan asal Jerman) sebagai hub untuk pasar ASEAN,” kata Nurul.

Dalam kesempatan itu, BKPM meresmikan perluasan pabrik perusahaan asal Jerman, Beiersdorf, di kawasan Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Pabrik tersebut, sudah beroperasi di Indonesia sejak 1981 dan membutuhkan perluasan untuk menunjang kegiatan bisnis mereka.

Nurul menjelaskan, investor asal Jerman merupakan salah satu investor yang tangguh di dunia. Para investor dari negara tersebut cenderung sulit untuk melakukan ekspansi bisnis di negara lain. Namun, Indonesia mampu menjadi salah satu negara tempat para investor itu berinvestasi.

“Jadi, jika anda tahu perusahaan asal Jerman berinvestasi di Indonesia, itu berarti bahwa negara ini berada pada level kepercayaan diri yang tinggi. Kita sudah masuk dalam level tertentu,” katanya.

Ia menambahkan, dengan masuknya investor asal Jerman berinvestasi di Indonesia tersebut diharapkan juga akan menjadi acuan bagi perusahaan-perusahaan lain di dunia untuk berinvestasi di dalam negeri.

“Perusahaan Jerman adalah barometer yang akan menjadi referensi terhadap perusahaan lain utamanya yang berasal dari Eropa,” katanya.

Ia menambahkan, untuk mendorong agar Indonesia dijadikan hub terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh Beiersdorf tersebut, Kementerian Investasi/BKPM berkomitmen untuk mendampingi setiap proses dalam pembangunan atau ekspansi bisnis di Indonesia.

“Dari BKPM, jelas, kami berkomitmen akan mendampingi setiap proses dalam pembangunan atau ekspansi bisnis di Indonesia,” katanya.

Ia berharapkomitmen yang telah disampaikan oleh pemerintah pusat itu bisa diikuti oleh pemerintah daerah dengan memberikan pelayanan perizinan yang mudah dan cepat. Dengan proses yang mudah, akan semakin banyak perusahaan asing yang berinvestasi.

Dalam kesempatan itu, Production Center Director Beierdorf Indonesia Enri Gausman Lubis menambahkan, total nilai investasi yang dipergunakan untuk perluasan pabrik yang berada di Kabupaten Malang tersebut mencapai 26 juta Euro.

“Nilai investasi tahap pertama ini sebesar 26 juta Euro atau kurang lebih Rp500 miliar,” kata Enri.

Enri menambahkan, pihaknya berencana untuk melakukan perluasan tahap dua dan tiga untuk ke depan. Namun, ia masih belum bisa memastikan berapa besar nilai investasi untuk tahap kedua dan ketiga tersebut.

“Nilai investasi (total) masih dalam tahap kalkulasi, masih ada tahap dua dan tiga,” katanya.

Dengan adanya perluasan pabrik itu, mampu meningkatkan kapasitas produksi hingga 240 persen, atau dari sebelumnya 5 ribu ton menjadi 12 ribu ton per bulan. Produksi Beiersdorf pada 2022 mencapai 89 juta produk dan ditargetkan meningkat menjadi 107 juta produk pada 2023.