redaksiharian.com – Perusahaan penyedia layanan internet fixed broadband, Biznet , merambah ke bisnis kesehatan . Biznet resmi memperkenalkan anak perusahaan baru bernama Virtu .

“Kami ingin memberikan layanan kesehatan secara digital di seluruh Nusantara. Kami melihat, ada gap di bidang kesehatan secara nasional,” kata Adi Kusma, President Director Biznet dalam acara temu media di Jimbaran, Bali, Selasa (11/10/2022).

Gagasan untuk ekspansi ke bisnis kesehatan ini muncul pada 2020, ketika Covid-19 mulai mewabah.

Pada awal pandemi, masyarakat sempat kesulitan mencari masker akibat maraknya penimbunan masker. Dari sini Biznet berinisiatif untuk memproduksi masker secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah coverage (cakupannya).

“Dari bulan Maret-April, kami bangun pabriknya dan memproduksi sekitar 3-4 juta potong masker,” kata Bagus Wicaksono, perwakilan Virtu DigiLab.

“Dengan adanya masker ini, kami bisa mendistribusikan masker secara nasional. Terutama di Rumah Sakit Umum (RSU),” imbuh Bagus.

Setelah masker, Biznet mulai merambah ke layanan kesehatan. Sebab, menurut Bagus, masih banyak daerah di Indonesia yang minim layanan kesehatan.

“Tahun 2021, pas pembangunan (jaringan) di Sumatera, ke (daerah) timur, ke Kupang, layanan kesehatan di sana sangat kurang,” kata Bagus menceritakan bagaimana sulitnya mencari layanan antigen dan PCR di beberapa daerah coverage Biznet saat itu.

Empat unit bisnis

Bagus merinci, Virtu merupakan holding bisnis kesehatan Biznet.

Di dalam Virtu, terdapat empat sub brand, yakni Virtu Protect yang memproduksi masker, Virtu DigiLab (laboratorium klinik), Virtu LifeScience (laboratorium pusat riset digital), dan Virtu Pharma (memproduksi dan mendistribusikan produk obat-obatan).

Saat ini, Biznet tengah fokus membangun Virtu DigiLab. Bagus mengatakan, Virtu DigiLab bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan berbasis digital yang terintegrasi. Integrasi itu diharapkan bisa memudahkan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan.


Misalnya, masyarakat tidak perlu mendaftar ulang untuk melakukan pemeriksaan medis di Virtu DigiLab, meskipun berada di daerah yang berbeda-beda.

Bagus mengatakan, saat ini sudah ada 9 cabang Virtu DigiLab yang tersebar di Indonesia, yakni 4 lokasi di Bali, 3 lokasi di Jawa Timur, dan masing-masing satu lokasi di Jawa Barat, Yogyakarta, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Jakarta.

Bagus menambahkan, Virtu DigiLab akan diisi oleh para profesional di bidang kesehatan, dokter spesialis, dan laboran lulusan universitas dalam maupun luar negeri.

Untuk pemilihan lokasi klinik, Bagus mengatakan pembangunan Virtu DigiLab disesuaikan dengan perkembangan pembangungan jaringan Biznet.

Ke depan, Adi mengatakan, Biznet berencana membangun lebih banyak VirtuDigiLab .

“Tahun ini ada 9 cabang, tahun depan (rencananya buka) 40-50 outlet (klinik). Harapannya kita double up terus,” tutur Adi.

Saat ini, klinik Virtu DigiLab belum resmi beroperasi. Bagus mengatakan rencananya klinik ini akan mulai beroperasi segera setelah mendapat izin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Siapkan platform medical tech

Tidak hanya mendirikan klinik secara fisik, Biznet juga menyempurnakan layanan dengan menyiapkan platform kesehatan. Untuk saat ini, platform tersebut masih berbasis web dengan URL virtudigilab .com.

Di situs ini, pengguna bisa melakukan reservasi pemeriksaan di klinik Virtu DigiLab hingga memantau rekam medis dengan lebih mudah.

Untuk saat ini, platform ini masih dalam penyempurnaan. Ke depan, virtudigilab.com juga diharapkan bisa menjadi aplikasi dedicated.

“Kami punya aplikasi nanti, yang daftar di aplikasi kami, akan mendapatkan akun ID. Akun itu akan menyimpan rekam medis,” jelas Bagus.

Nantinya, rekam medis itu bisa memudahkan konsumen untuk memantau kesehatan, sekaligus digunajan ketika memeriksakan diri ke dokter dan menentukan tindakan apa yang akan dilakukan.

“Teknologi-teknologi ini lah yang kita kembangkan agar masyarakat lebih bisa menjaga kesehatan,” pungkas Bagus.