RedaksiHarian – Sebagai rookie alias pendatang baru di kelas utama MotoGP 2024, Pedro Acosta mampu mengejutkan banyak pihak dengan performanya.
Pembalap berjuluk El Tiburon yang membela tim satelit KTM tersebut tampil kompetitif di dua balapan awal musim ini.
Bahkan di seri terakhir yakni GP Portugal, Acosta berhasil mendapatkan podium pertamanya di kelas para raja.
Rider asal Spanyol tersebut mendapatkan podium perdananya usai berhasil mengakhiri sesi balapan utama GP Portugal di urutan ketiga.
Tak hanya podium, perjuangan Acosta mendapatkan podium tersebut juga terbilang cukup hebat di mana dia mampu melewati lawan berat.
Tidak tanggung-tanggung, pembalap berusia 19 tahun itu bahkan mampu melewati rekrutan anyar Gresini Racing, Marc Marquez.
Ya, juara dunia delapan kali tersebut kewalahan membendung laju Acosta yang berhasil menyalipnya di lap kedelapan.
Fenomena Acosta terus berlanjut saat dia juga mengasapi juara bertahan dua musim terakhir, Francesco Bagnaia dari Ducati.
Rider asal Spanyol tersebut tak sungkan menyebut bahwa Casey Stoner telah menjadi sumber inspirasinya di lintasan balap.
Dengan dua balapan yang sudah dijalani, Acosta juga merasa dirinya sudah memiliki mentalitas yang sama dengan Casey Stoner.
Mantan pembalap asal Australia tersebu memang memiliki mental juara semasa aktif dulu di mana dia membawa Ducati menggapai puncak tertinggi.
Dengan keterbasaan yang ada, Stoner mempersembahkan gelar pertama Ducati pada musim 2007.
Tak hanya berjaya dengan Ducati, Kuri-kuri Boy juga mempersembahkan gelar juara dunia bagi Repsol Honda pada musim 2011.
“Kurang lebih saya rasa memiliki mentalitas yang sama dengan Stoner saat membalap.”
“Itulah mengapa saya pikir dia sedikit banyak juga sedikit lebih spektakuler daripada yang lain.”
“Pada akhirnya, memang benar bahwa soal gaya membalap, saya lebih banyak berpikir tentang Stoner.”
“Tetapi berbeda jika membandingkan waktunya, karena MotoGP hari ini sedikit sangat berbeda,” tuturnya menambahkan.