RedaksiHarian – Runner-up juara dunia MotoGP 2023 itu tampaknya masih belum begitu move on dari kekesalannya dengan pihak Michelin.
Martin sempat dibuat kesal sendiri saat ia mengalami bencana dalam balapan krusial ketika sedang mengejar gelar juara dan bersaing sengit dengan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo).
Bencana itu terjadi di seri Qatar pada November tahun lalu.
Dia sempat mengaku mengalami masalah grip ban belakang dan mengklaim bahwa ban yang digunakan kala itu memiliki kualitas berbeda dari biasanya.
Gara-gara kecelakaan yang ia alami plus tudingan sepihak dari dia, sempat muncul adanya spekulasi liar tentang sabotase.
Michelin telah menegaskan bahwa tidak ada perbedaan produksi kualitas dan lain sebagainya sebagaimana dituduhkan Martin.
Bahkan pihak pemasok ban itu juga sudah menegaskan tidak ada masalah dengan bam Martin.
Meski begitu, Martin tetap pada pendapatnya.
“Jadi, kita harus meningkatkan aspek ini.”
“Karena ada banyak berjuta-juta proyek dari setiap pabrikan. Tidak penting seberapa besar Anda habiskan, tetapi kalau bannya tidak berfungsi, maka proyeknya juga tidak bisa dijalankan.”
“Mereka (Michelin, red), harus meningkatkan quality control mereka,” tegas Martin.
Di sisi lain, General Manager Ducati Gigi Dall’Igna pernah menyindir halus tentang keluhan Martin soal ban.
Insinyur cerdas asal Italia itu pun tidak ingin salah satu pembalapnya terlalu ‘manja’ dan cenderung menyalahkan keadaan saat kesalahan sebenarnya ada pada dirinya sendiri.
“Tidak mudah membuat ban yang identik, sama seperti tidak mudah membuat mesin yang identik,” kata Gigi Dall’Igna dikutip dari Paddock GP.
“Saya pun punya masalah yang sama, mesin diberikan kepada pembalap dengan tetap ada perbedaan. Walau di atas kertas kedua mesin itu sama, tetapi kan selalu ada seseorang dengan power lebih besar, ada pula yang sangat agresif, serta ada pula pembalap yang membalap dengan agak lebih lambat.”
“Ini adalah hal-hal yang merupakan bagian dari balapan, seorang pembalap harus menerimanya,” ujar Dall’Igna.
“Jelas bahwa jika hal semacam itu terjadi pada momen penting di kejuaraan, maka hal itu memang akan lebih menyakitkan.”
“Namun, Anda tidak menang atau kehilangan gelar hanya karena ban, Anda menang atau kalah terutama karena kesalahan yang dilakukan selama musim. Dan jika seorang pembalap ingin meningkat, maka dia harus fokus pada dirinya sendiri,” ujarnya.