redaksiharian.com – PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) masih akan tetap fokus menggarap peluang bisnis di sektor minyak dan gas bumi (migas). Terlebih hal tersebut dilakukan perusahan di tengah tren transisi energi.

Direktur Utama Medco Hilmi Panigoro mengatakan pihaknya akan tetap fokus mengeksplorasi dan memproduksi migas di tengah tren transisi energi. Pasalnya permintaan migas hingga 2050 masih akan terus tumbuh.

“Permintaan minyak akan terus tumbuh tetapi sebesar 1% per tahun. Permintaan gas akan terus meningkat 1,5% hingga 2%,” kata Hilmi di Jakarta Convention Center, Jumat (23/9/2022).

Hilmi menyadari transisi energi sendiri menjadi salah satu tantangan dalam pengembangan proyek migas. Namun demikian, perusahaan masih akan terus fokus menggenjot produksi agar penurunan produksi dapat ditahan.

“Sekarang begitu kerasnya tekanan dari energi transisi sehingga banyak perusahaan-perusahaan besar yang menurunkan biaya capex. Sementara demandnya belum turun, jadi saya kira perusahaan seperti Medco ya saya gak ada pilihan, kita mesti kontinyu untuk investasi di oil and gas untuk menambah produksi nambah cadangan,” kata dia.

Lebih lanjut, Hilmi mengatakan produksi saat ini 75% produksi Medco berasal dari gas . Oleh sebab itu, ia memandang bahwa sektor gas masih menjadi peranan penting bagi perusahaan.

Ke depannya permintaan gas akan meningkat terus, kalo dari Medco melihatnya ke depan komposisi gas akan bagaimana perbandingannya dengan minyak?

“Minyak masih tetap diperlukan jadi kita tetap cari sumber-sumber di minyak, tapi ya menurut saya sih hari ini yang remaining cadangan gas di Indonesia lebih banyak gas dibandingkan minyak di Indonesia,” kata dia.

Adapun produksi gas Medco sendiri saat ini mencapai 120 ribu barrel oil equivalent per day (BOEPD). Sementara untuk minyak berkisar di angka 40 ribu barel oil per day (BOPD).