redaksiharian.com – Google mengembangkan teknologi kamera Real Tone dengan misi untuk membuat kamera dan produk gambarnya lebih merata saat memotret dengan hasil yang lebih berwarna, utamanya dalam membedakan warna kulit. Secara historis, kurangnya pengujian yang beragam berarti bahwa kamera saat ini tidak dibuat untuk secara akurat menggambarkan beragam warna kulit objek.

Sayangnya, ini juga berarti bahwa smartphone terus membawa bias itu, yang pada akhirnya menghasilkan foto yang tidak menarik bagi orang dengan kulit berwarna. Tapi bukan hanya kamera smartphone yang berjuang di sini. Sebelumnya ada beragam masalah teknologi pada kamera ketika menyangkut orang-orang yang tidak berkulit terang.

Jadi dengan peluncuran Pixel 6-nya, Google mencoba mengatasi masalah ini menggunakan teknologi Real Tone. Dengan fitur ini, perangkat keras dan perangkat lunak kamera bekerja bersama-sama untuk mencocokkan tone sebenarnya dari orang-orang yang ada dalam bingkai. Dan itu bekerja dengan sangat baik, terutama untuk produk generasi pertama.

Cara kerjanya juga tidak sesederhana seperti yang dibayangkan, dan lebih terkesan ada sebuah keajaiban di sini. Tapi sungguh, itu tidak berbeda dari aspek fotografi komputasi lainnya yang ada di sejumlah smartphone Android lain. Google berupaya cukup keras memaksimalkan sumber daya dan biaya dalam menghadirkan teknologi ini.

Saat anda mengetuk tombol shutter di aplikasi kamera, pekerjaan untuk menghasilkan foto yang bagus telah dimulai. Lensa dan sensor kamera tidak terlalu pintar, tetapi sangat bagus untuk tujuan yang dimaksudkan yakni, mengumpulkan dan memfokuskan cahaya. Menggunakan beberapa tangkapan dan filter elektronik, data sensor dikumpulkan pada titik cahaya yang sangat spesifik dalam warna merah, biru, dan hijau.

Data itu bukan foto, itu hanya data. Dibutuhkan beberapa pemrosesan untuk mengubah jutaan titik cahaya menjadi sebuah gambar, dan di situlah Google selalu benar-benar hebat dalam permainan semacam ini.

Menggunakan Machine Learning dan AI, aliran kamera dapat mencari bentuk dan kontras untuk membangun wajah, membedakan antara subjek dan latar belakang, dan banyak lagi. Salah satu hal yang sangat penting yang perlu terjadi pada data sensor kamera adalah membuat warna pada foto yang sudah jadi, terlihat sama dengan apa yang dapat dilihat oleh mata manusia.

Di situlah Real Tone menunjukkan kelebihannya. Perangkat lunak kamera disempurnakan untuk mengevaluasi tone kulit yang dilihatnya dan memperluas jumlah gradasi warna yang berbeda. Pikirkan tentang orang-orang yang anda kenal dan betapa berbedanya warna kulit mereka satu sama lain atau dari anda sendiri. Manusia tidak hanya berwarna krem atau cokelat, dan perangkat lunak kamera seharusnya tidak bertindak seperti itu. Jika anda orang kulit putih, anda mungkin tidak pernah memiliki masalah dengan warna kulit anda di foto.

Ini bukan usaha yang mudah, tapi itu perlu. Mencerahkan kulit yang lebih gelap secara berlebihan atau menerapkan lebih sedikit kontras tidak akan berhasil, dan sudah ada miliaran foto yang membuktikannya. Sesuatu seperti proyek Real Tone Google ini adalah teknologi yang sudah lama tertunda dan ditunggu-tunggu banyak orang.

    Pernah menjadi jurnalis dan juga Social Media Manager di Merdeka.com selama lebih dari 2 tahun, sebelum akhirnya mengerjakan sejumlah proyek website yang dioptimasi dan dimonetisasi Google Adsense.

    Kini sedang aktif dalam pembuatan konten Youtube dokumenter bertema sosial serta menjadi penulis konten untuk sejumlah website.