2 menit

Almarhum Anton Medan yang pada masanya terkenal sebagai mafia kelas kakap sempat membeberkan cara kerja pembunuh bayaran di Indonesia. Seperti apa?

Nama Anton Medan tidak asing bagi masyarakat Indonesia karena dinilai mempunyai rekam jejak masa lalu yang kelam.

Kendati demikian, ia kemudian memutuskan untuk tobat dari lembah hitam.

Bahkan, dalam perjalanan spiritualnya, Anton Medan memilih untuk memeluk Islam alias menjadi seorang mualaf.

Tak tanggung-tanggung, kedekatannya pada agama ini dibuktikan dengan pembangunan masjid dan pondok pesantren.

Namun, dalam salah satu acara yang disiarkan langsung televisi nasional pada 2019 silam, Anton Medan sempat bercerita mengenai aksi dan cara kerja pembunuh bayaran di Indonesia.

Cara Kerja Pembunuh Bayaran Menurut Anton Medan

hukuman penjara

sumber: beritatransparansi.co.id

Melansir viva.co.id, Anton Medan berkisah seturut pengalamannya di dunia hitam.

Ia menjabarkan pengertian penjahat yang menurutnya dibagi ke dalam tiga bagian.

“Saya definisikan dulu apa itu penjahat. Ada tiga, pemula, amatir, dan profesional,” katanya dikutip viva.co.id.

“Kalau amatir itu misalnya satu kompleks berantem karena kesalahpahaman dan dibiayai untuk membunuh. Apa itu pembunuh bayaran? Bukan, itu solidaritas,” tambahnya.

Lebih lanjut, sang mendiang mengutarakan jika penjahat pemula biasa berlaku sangat sadis, dengan kata lain aksinya tidak disusun dengan rapi.

Hal ini berbeda dengan pembunuh bayaran yang profesional karena cara kerjanya sangat rapi dan sangat rahasia.

“Kalau profesional itu misalnya saya disuruh bakar apartemen atau mal. Begitu saya bakar, sudah ada sniper yang bertugas menghilangkan saya. Itu baru pembunuh bayaran yang profesional,” ucap Anton Medan.

Anton Medan yang Sempat Disegani

cara kerja pembunuh bayaran menurut anton medan

sumber: metro.tempo.co

Anton Medan memiliki nama lahir Tan Hok Liang yang lahir di Tebing Tinggi, Sumatera Utara.

Pada usia belasan tahun, ia menjadi tulang punggung keluarga dan kerap bekerja sebagai calo di Terminal Tebing Tinggi.

Singkat cerita, Anton sempat bentrok dengan sopir terminal dan membuatnya mesti berurusan dengan polisi.

Seiring waktu, Anton pun merantau ke ibu kota dan mulai mencoba aksi-aksi kriminal, mulai dari menjambret hingga merampok.

Namanya kian dikenal karena dianggap berani dan tak pandang bulu terhadap “musuhnya”.

Akan tetapi, ia akhirnya mendapat hidayah dan mengaku insaf sebagai preman.

Lantas, Islam dipilih sebagai agama barunya meninggalkan agama terdahulu yang ia yakini.

Namanya kemudian diganti menjadi Muhammad Ramdhan Effendi.

Di pengujung usianya setelah masuk Islam, Anton Medan mendirikan masjid yang bisa menampung banyak orang.

Dengan sederet pengalaman terdahulunya, maka tak heran jika Anton Medan berani membeberkan cara kerja pembunuh bayaran tersebut.

***

Itulah cara kerja pembunuh bayaran di Indonesia menurut mendiang Anton Medan.

Baca informasi menarik dan terbaru hanya di Berita 99.co Indonesia.

Jika kamu sedang mencari rumah di kawasan Bandung, bisa jadi Dago Village adalah tempat ideal.

Yuk, kunjungi 99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan hunian terbaik, karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Artikel ini bersumber dari www.99.co.