RedaksiHarian – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak di 342 lokasi se-Indonesia, salah satunya Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
“Kegiatan ini digelar Bapanas dengan tujuan untuk pengendalian harga atau inflasi,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Purbalingga Muhammad Najib saat kegiatan GPM di halaman Kantor DKPP Purbalingga, Jateng, Senin.
Menurut dia, GPM juga ditujukan untuk mempermudah akses pangan murah bagi masyarakat serta pemantauan bahan pangan yang beredar agar konsumen mendapatkan bahan pangan yang aman.
Selain itu, kata dia, kegiatan tersebut juga untuk meningkatkan kesejahteraan petani, peternak, serta pelaku usaha di bidang pangan serta memperkenalkan potensi usaha pangan yang ada di Kabupaten Purbalingga.
“Dengan kemudahan akses pangan yang berkualitas, aman, dan terjangkau, akan mendukung bagi usaha menurunkan angka stunting pada warga,” jelasnya.
Najib mengatakan dalam penyelenggaraan GPM di Purbalingga, GPM menggandeng delapan penyalur seperti Perum Bulog, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), PT Lumpang Mas yang merupakan badan usaha milik petani Purbalingga, Paguyuban Petelur, Perumda Puspahastama, Paguyuban Wanita Tani Purbalingga (Pawaningga), dan Dakosta Farm
“Ada 26 komoditas pangan yang disediakan dalam kegiatan ini”, tegasnya.
Menurut dia, komoditas pangan tersebut dijual dengan harga yang lebih murah dari pasaran seperti beras kemasan 5 kilogram dijual mulai Rp43.000 per kantong, minyak goreng mulai Rp12.500 per liter, dan telur ayam ras Rp28.500 per kilogram.
Sementara itu, Ketua Pawaningga Murwati mengatakan kegiatan GPM tersebut sangat membantu para petani khususnya wanita tani untuk lebih berdaya dengan menjual produk pertanian secara langsung kepada konsumen.
“Kami berharap kegiatan semacam ini bisa terus diselenggarakan secara rutin,” katanya.