RedaksiHarian – Fenomena sopir hingga pengemudi ojek online kecanduan judi slot online menurut Menteri Komunikasi dan Informatika ( Menkominfo ) Budi Arie Setiadi sangat disayangkan.

Menurutnya, judi online yang menyasar rakyat kecil punya efek buruk yang lebih besar. Apalagi jika sampai kecanduan slot.

“Sehari itu Rp30.000, sebulan Rp900.000, setahun Rp10,8 juta, dan yang kena rakyat kecil, sopir, ojol , dan lain-lain,” katanya pada Jumat, 11 Agustus 2023, dikutip dari PMJ News.

ADVERTISEMENT

Menurut data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Menkominfo menyebut bahwa perputaran judi online pada 2017 tercatat mencapai Rp2 triliun. Kemudian naik 50 kali lipat pada 2022 menjadi Rp100 triliun.

Dia pun mengimbau kepada figur publik di Indonesia agar tidak mempromosikan judi online dengan cara apapun. Sebab, Budi mengaku bahwa dampak buruk terhadap nasib masyarakat sangatlah besar.

“Saya mohon maaf. Saya minta dukungan supaya kita bersama-sama memberantas judi slot,” katanya.

Sebelumnya, Menkominfo juga menyampaikan data bahwa masyarakat Indonesia mengalami kerugian mencapai Rp27 triliun per tahun gegara bermain judi online.

“Menurut laporan dan data yang kami dapat, satu aplikasi saja namanya Higgs Domino Island itu perputaran uangnya bisa mencapai Rp2,2 triliun per bulan. Artinya setahun itu bisa mencapai Rp27 triliun,” katanya pada Rabu, 9 Agustus 2023.

Lebih lanjut Budi menyampaikan pihaknya telah berhasil menutup akses sebanyak 42.622 konten dan aplikasi bermuatan judi slot di ruang digital.

Dia mengaku penutupan sejumlah akses tersebut dilakukan dalam kurun waktu sekitar tiga minggu setelah menjabat sebagai Menkominfo .

Selain itu, lanjut Budi, Kemenkominfo juga bakal menindaklanjuti koordinasi antarlembaga demi mempersempit ruang gerak dan mencegah berkembangnya aplikasi dan situs judi online.

“Dari aparat penegak hukum melakukan tindakan penegakan hukum, lalu dari pihak perbankan melakukan pemblokiran rekening (milik pengembang layanan judi online). Ini semua pekerjaan komprehensif. Jadi kita kepung semuanya,” ucap Budi.

Budi mengungkapkan bahwa masyarakat telah banyak yang mengenali berbagai situs bermuatan konten judi online.

Dia menyebutkan dalam sebuah survei, 5,61 persen responden mengaku pernah mengakses situs judi online. Sedangkan, 34,26 persen responden lainnya mengaku mengetahui adanya peredaran situs judi.

Adapun survei tersebut melibatkan 8.510 responden di seluruh Indonesia dan dirilis oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).***