redaksiharian.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan menepis kabar bahwa jadwal operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) molor dari waktu yang semula direncanakan pada 18 Agustus 2023.
“Jadi soal KCIC saya pikir kita enggak usah dengar banyak sana sini tadi mengenai negosiasi, mengenai bunga, semua under control,” katanya saat mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, di Jakarta, Jumat (9/6/2023).
“Jadi jangan dari kita sendiri membuat berita-berita hoaks mengenai ini gagal di sini tidak ada yang masalah sampai hari ini, semua terkendali mengenai hal itu (Kereta Cepat Jakarta-Bandung),” sambung Luhut.
Luhut akui, ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat melakukan uji coba kereta api cepat ini ada sedikit masalah. Namun, kondisi tersebut telah diperbaiki.
“Memang betul kemarin waktu presiden naik masih ada meleset 30 sentimeter. Tapi kita kalibrasi saya pikir sekarang ini sudah semua jalan. Perlu kita kerjain semua dengan detail dengan team work yang baik tidak ada yang tidak bisa diselesaikan,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, waktu pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung diisukan bakal mundur dari jadwal semula, yakni pada 18 Agustus 2023.
Kabar jadwal operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang molor ini diungkapkan Reuters pada Rabu (7/6/2023). Sebuah dokumen internal menunjukkan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan tiga konsultan telah menolak rencana konsorsium untuk memulai operasi komersial penuh proyek senilai 7,3 miliar dollar AS pada Agustus.
Pasalnya, peserta konsorsium China menginginkan sertifikat kelayakan operasional penuh untuk jalur tersebut meski stasiun belum lengkap.
Di sisi lain, Kemenhub dan konsultan Mott MacDonald, PwC dan firma hukum lokal Umbra telah menyarankan operasi komersial penuh dapat dimulai pada Januari 2024, menurut laporan “Pembaruan Kemajuan” tertanggal 14 Mei.
“Ada risiko target operasi komersial pada Agustus bisa tertunda untuk menyelesaikan semua konstruksi pada 31 Desember,” kata laporan yang ditulis dalam bahasa setempat.