Jakarta: Platform One Global Women Empowerment (OGWE) menggabungkan kapasitas dan jaringan yang ada untuk mempercepat dan meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan yang berdampak secara global.
 
Data B20 Indonesia Women in Business Action Council (B20 WiBAC) menyebutkan kesetaraan partisipasi gender dalam perekonomian global dapat meningkatkan USD28 triliun dalam pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global di 2025.
 
Sementara khusus pelaku usaha, data WiBAC dari 2019 memperkirakan apabila perempuan dan laki-laki berpartisipasi secara setara sebagai pengusaha, PDB global dapat bertumbuh sebesar 3-6 persen, dan menambah USD2,5 triliun-USD5 triliun pada perekonomian global.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Di Indonesia, pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menyumbang 60 persen dari total ekonomi nasional dan 97 persen dari sisi penciptaan dan penyerapan kesempatan kerja, sebanyak 64 persen dari total pengusaha UMKM adalah perempuan.
 

Berangkat dari sana, Chair of B20 Women in Business Action Council & President Director of Unilever Indonesia Ira Noviarti menyampaikan ada lima tujuan kunci yang menjadi pilar dari OGWE, sebuah hasil konkret dari B20 WiBaC.
 
“Terdapat lima tujuan kunci pada OGWE yang merupakan panduan bagi B20 WiBAC dan OGWE dalam menangani kesenjangan pada pengusaha dan pekerja perempuan,” jelas Ira, saat Media Lunch: One Global Women Empowerment (OGWE) Briefieng B20 Indonesia 2022, Selasa, 9 Agustus 2022.

5 kunci OGWE tersebut yakni:

  1. Digital Capability, yang memberikan serta mendekatkan pelaku usaha perempuan kepada akses digital.
  2. Knowledge Sharing, para pelaku usaha dapat saling mengembangkan jaringan bisnis perempuan secara global untuk menstimulasi knowledge-sharing dan investasi lintas batas untuk bisnis yang dijalankan perempuan.
  3. Funding & Investment, identifikasi dan pembentukan ekosistem kritikal yang dapat memberikan akses pada pendanaan, serta investasi bagi pengembangan bisnis-bisnis yang dipimpin perempuan.
  4. Technical Support, para pelaku usaha bisa mendapatkan bantuan hukum, serta berbagai bantuan teknis kewirausahaan lainnya. 
  5. Supportive Policy, melalui ??kebijakan, strategi dan pendekatan sistematis yang dibentuk untuk  mendorong keterlibatan perempuan yang setara dalam dunia bisnis. 

“Kami meyakini untuk mencapai tujuan-tujuan ini, perlu adanya kolaborasi erat dari seluruh elemen mulai dari Pemerintah, sesama pelaku industri, LSM, investor, filantropi, service providers, dan seluruh masyarakat untuk menjembatani berbagai kesenjangan kesetaraan partisipasi gender dalam perekonomian dunia,” ungkap Ira.
 

Di sisi lain, Ira juga menyampaikan dokumen B20 WiBAC Policy and Action Recommendation sudah final. Dia mengungkapkan, terdapat tiga tema utama yang dapat menjadi panduan bagi dunia bisnis di semua negara G20 dan dunia dalam menangani berbagai isu yang masih bergulir bagi perempuan di dunia bisnis.

  1. Pemberdayaan pengusaha perempuan, dengan cara mengembangkan ekosistem yang dapat memberikan akses pada bantuan finansial, regulasi, hingga akses pada bantuan teknis bagi pelaku usaha. Sebagai tindak lanjut, jaringan bisnis perempuan dalam skala global harus terus dikembangkan.
  2. Mendorong kemampuan digital dan kepemimpinan perempuan, dengan mempercepat akses perempuan pada lingkup digital/STEM, serta meningkatkan kemampuan yang diperlukan untuk dapat  mengambil posisi-posisi pimpinan, diperkuat dengan laporan berbasis gender.
  3. Mendorong lingkungan kerja yang adil dan aman bagi semua, hal ini dapat dimulai dengan meningkatkan keamanan kerja bagi pekerja perempuan di sektor perekonomian informal, termasuk di masyarakat pedesaan, serta membangun kebijakan sistematis untuk menghindari kekerasan berbasis gender dan membantu korban kekerasan.

“Rekomendasi kebijakan dan aksi dari B20 WiBAC ini diharapkan dapat menjadi panduan dalam menjembatani kesenjangan pada perempuan di dunia bisnis, baik sebagai pengusaha UMKM maupun sebagai pekerja, yang pada akhirnya akan mendorong realisasi berbagai kesempatan luar biasa dalam perekonomian global,” jelasnya.
 

(AHL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.