redaksiharian.com – Tersangka pembunuhan anak kandung, AN (34) asal Cimahi , Jawa Barat dijerat pasal perlindungan anak serta kekerasan dalam rumah tangga. Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono mengatakan tersangka diancam hukuman mati.

Selain dijerat dengan pasal KDRT, Aldi mengatakan AN juga dijerat dengan Pasal 340 dan atau Pasal 338 dan atau Pasal 351 ayat 2 dan 3 KUHP.

“Diancam dengan pidana paling lama 20 tahun, atau seumur hidup, atau hukuman mati,” kata Aldi di Polres Cimahi , Kota Cimahi , Jawa Barat , Rabu 8 Februari 2023.

Aldi mengatakan tersangka tidak sekali melakukan penyiksaan kepada anak-anaknya, tapi berkali-kali.

Sehingga, Aldi mengatakan polisi akan menjerat AN dengan pasal pembunuhan berencana.

“Perbuatan ini bukan hanya sekali, tapi dilakukan sebelumnya juga, sehingga konstruksinya Pasal 340 juga,” kata dia.

Aldi menjelaskan, AN melakukan penganiayaan terhadap dua anaknya yang berinisial AH (11) yang merupakan perempuan dan AA (12) yang merupakan laki-laki. Dari aksi penganiayaan itu menurutnya menyebabkan AH tewas, sedangkan AA mengalami luka-luka.

Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, dalih pelaku melakukan aksi barbar tersebut pada anaknya tak lain karena masalah ekonomi. A mengklaim putra putrinya telah mencuri uang sehingga membuat emosinya meletup-letup.

“Motif sementara, tersangka A ini kesal karena menurut dia, korban atau anak-anaknya mengambil uang tanpa seizin. Pelaku emosi, marah sehingga menganiaya para korban mengakibatkan satu meninggal dunia dan satu orang luka-luka,” ujarnya.

Tetangga AN, Jubaedah (63) memberikan kesaksiannya saat kejadian penganiayaan terjadi. Dari kesaksiannya, ia hanya mendengar anak-anak seperti sedang bermain loncat-loncatan.

“Suaranya beuleudag-beuleudug, dikira saya anak-anak itu lagi main loncat-loncatan. Enggak tahunya ada anak-anak yang disiksa,” ujarnya.

Ia menerangkan baru kali ini mendengar suara dari rumah kontarakan tersangka.

Warga lainnya, Ai (41), juga tak menyangka kalau terduga pelaku Ade tega menyiksa dua anak kandungnya sendiri sampai seorang anaknya meninggal dunia.

“Ya nggak menyangka, setahu saya orangnya baik. Nggak nyangka galak,” tutur Ai.***