redaksiharian.com

    9SHARES

Ibu Dan Anak/ Foto: Shutterstock

Dream – Kesibukan pekerjaan pastinya sangat menyita waktu dan perhatian para orangtua. Baik ayah atau ibu yang bekerja kantoran atau ibu rumah tangga yang sehari-hari mengurus pekerjaan rumah.

Kesibukan tersebut membuat kita lupa, anak membutuhkan waktu yang berkualitas dari orangtuanya. Bisa dengan makan bersama, bermain, membaca buku atau sekadar bercerita satu sama lain. Hal ini sering dianggap sepele, tapi sebenarnya memiliki dampak yang luar biasa bagi ikatan emosi dan perkembangan psikologis anak.

Bila memang sangat sibuk, waktu 3 menit sebenarnya cukup efektif untuk membangun bonding dengan anak. Kuncinya adalah tubuh dan pikiran orangtua hanya fokus untuk anak.

” Terdapat 3 menit terpenting bagi orangtua untuk mencapai tingkat pemahaman yang total terkait kondisi emosi anak,” ujar Nataliya Sirotich, seorang psikolog profesional, seperti dikutip dari Brightside.

Berusaha Fokus ke Anak

Ia mengingatkan saat berbincang, bermain dan hadir untuk anak penting untuk berada di level mata yang sama. Berbicaralah dengan fokus, dengarkan mereka bercerita dengan sepenuh hati dan tanyakan suasana hatinya. Bisa saat mengantarkannya ke sekolah, sarapan bersama, atau mungkin jelang tidur.

” Menit-menit pertama ketika anak melihat orangtua, mereka akan memberitahu semua informasi yang diingat,” kata Sirotich.

Saat anak mulai berbicara jangan lihat layar ponsel atau mengabaikannya. Bisa jadi ia akan berhenti seketika, lupa yang akan diceritakan dan malas untuk bercerita kembali.

” Anak yang tidak memiliki kesempatan menceritakan segalanya kepada orangtua, kemungkinan tidak akan menceritakan hal-hal penting lainnya kepada orangtua,” ujar Sirotich.

Demi bisa mendapatkan bonding yang berkualitas Sirotich memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan orangtua. Antara lain luangkan waktu setiap hari untuk melakukan sesuatu yang menarik baik bagi anak maupun orangtua a biarkan anak bercerita panjang tanpa memotongnya.

Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita

Sering Tak Disadari, Pemicu Buah Hati Sangat Sulit Konsentrasi

Dream – Satu hal yang sering dikeluhkan orangtua soal anak-anaknya adalah konsentrasi. Terutama ketika si anak harus menyelesaikan tugas tertentu atau PR dari sekolah.

Meminta anak segera melakukannya dalam waktu singkat dan tepat jadi hal yang bisa sangat sulit. Pasalnya beberapa anak cenderung tak fokus dan sulit untuk berkonsentrasi. Ada banyak hal yang sangat berpengaruh pada level konsentrasi anak.

” Untuk membantu anak meningkatkan konsentrasinya, orangtua harus memperhatikan kondisi anak dan sekelilingnya. Setelah itu baru mencari solusi bersama, dan pada bisa jadi memang anak butuh bantuan ketika harus benar-benar fokus melakukan sesuatu,” ujar Sagari Gongala, seorang psikolog dan terapis anak, dikutip dari MomJunction.

Menurutnya ada beberapa hal yang bisa jadi pertanda kalau anak memang bermasalah dalam hal konsentrasi. Antara lain, sulit duduk di satu tempat dan mudah terganggu, sering kehilangan barang, sering mengalami kesulitan dalam belajar dan mengingat, bisa juga anak tampak terus melamun.

Durasi dan Kualitas Tidur

Level konsentrasi anak dipengaruhi banyak hal. Dalam beberapa kondisi, anak yang biasanya fokus jadi sangat sulit untuk berkonsentrasi. Salah satunya adalah ketika kurang tidur.

© MEN

” Anak-anak membutuhkan delapan sampai sepuluh jam tidur setiap hari tergantung pada usia mereka. Kurang tidur merupakan kontributor yang signifikan terhadap kesulitan berkonsentrasi. Perhatikan durasi dan pola tidurnya, cari tahu juga penyebab gangguan tidur anak. Ini bagian penting untuk mengatasi kesulitan konsentrasi,” kata Gongala.

Kondisi Keluarga dan Gizi

Selain itu, kondisi keluarga di rumah juga berperan besar pada konsentrasi anak. Bila keluarga di rumah tak stabil, sering bertengkar, anak kurang perhatian, membuatnya jadi pecah fokus dan sulit konsentrasi pada pelajaran di sekolah.

” Kestabilan di rumah sangat berpengaruh pada konsentrasi anak. Sama seperti orang dewasa, anak juga mengalami stres ketika keluarganya bermasalah, mereka hanya tak bisa mengungkapkannya dengan baik,” ujar Gongala.

Satu hal yang juga tak bisa dikesampingkan dan sangat berpengaruh pada konsentrasi anak adalah asupan gizinya sehari-hari. Pastikan anak mendapat asupan makanan dan minuman yang kaya gizi karena pasti akan berdampak pada kinerja otak, kondisi fisik dan level konsentrasinya.

Asah Kemampuan Problem Solving Anak, Psikolog Ungkap Caranya

Dream – Kecenderungan orangtua memang selalu ingin melindungi anak-anaknya. Sebisa mungkin pasti kita akan melakukan hal apapun agar anak merasa aman, nyaman dan terhindar dari masalah.

Faktanya, anak akan selalu menemui masalah dalam kehidupan sehari-hari dan kita tak bisa membantunya selama 24 jam. Untuk itu, jangan selalu membereskan masalah mereka. Asah juga kemampuan anak untuk menyelesaikan masalah atau problem solving.

© MEN

Psikolog profesional, Audrey Susanto, M.Psi., lewat akun Instagramnya @audreytsusanto menganjurkan para orangtua untuk melatih anak mengatasi masalah. Bisa mulai dengan hal yang mereka hadapi sehari-hari, seperti lupa mengerjakan pekerjaan rumah (PR).

Coba tanya ada anak hal apa yang bisa ia lakukan agar tak lupa lagi mengerjakan PR. Bila ia memberikan ide, hargai apapun itu. Diskusikan juga ide ayah atau ibu dan tanya mana yang paling mudah dan mungkin diterapkan.

” Penting sekali loh bu, untuk ajarkan anak problem solving. Mengapa penting ajarkan anak menyelesaikan masalahnya? Ketika anak mengalami masalah, misal, lupa mengerjakan tugas sekolah, ajarkan anak menyelesaikan masalahnya. Kemampuan menyelesaikan masalah adalah kunci penting anak mengatur hidupnya kelak,” ungkap Audrey.

Diskusi

Menurutnya, gunakan aktivitas sehari-hari sebagai kesempatan untuk berlatih menyelesaikan masalah dengan baik. Bila anak menghadapi masalah, jangan langsung membereskan untuknya. Misalnya, saat ia menumpahkan minuman, minta anak mengambil lap atau pel lalu biarkan ia membersihkan.

” Kapan mendiskusikan solusi dengan anak? Gunakan aktivitas sehari-hari sebagai kesempatan untuk berlatih menyelesaikan masalah dengan baik,” kata Audrey.

Bisa juga buka diskusi dengan anak ketika menghadapi sebuah masalah. Seperti ketika salah ambil jalan, lupa membawa sesuatu atau terlambat ke suatu tempat. Terkadang anak punya sebuah solusi yang tak kita pikirkan, mereka hanya perlu didengarkan dan diasah kemampuannya mengatasi masalah.

Selamat mencoba ayah bunda.