redaksiharian.com – Bayi Sehat

Dream – Cegukan baik pada bayi, anak-anak maupun orang dewasa, merupakan hal normal. Cegukan, dikutip dari KlikDokter, terjadi karena adanya kontraksi diafragma dan menutupnya korda vokalis dengan cepat.

Kecepatan penutupan korda vokalis inilah yang menimbulkan suara cegukan. Pada bayi, biasanya cegukan terjadi setelah menyusu atau makan, hal ini juga karenapengaruh saluran pencernaan yang belum berkembang sempurna.

Rasanya tidak tega melihat si kecil terus cegukan dan tidak nyaman. Kadang bayi juga menangis sambil cegukan. Sebenarnya cegukan akan berhenti dengan sendirinya, namun ada cara yang bisa membantu agar lebih cepat mereda. Apa saja?

1. Serdawakan BayiCara mengatasi cegukan pada bayi yang alami adalah menyerdawakannya. Jika si kecil cegukan ketika makan, sebaiknya berhentilah menyuapinya sejenak. Biarkan bayi sendawa dulu.

Berserdawa bisa membantu mengeluarkan kelebihan gas yang mungkin menjadi pemicu cegukan. Untuk menyerdawakan bayi, tempatkan bayi dalam posisi tegak. Pada bayi yang minum melalui botol, berikan waktu sejenak untuk disendawakan beberapa kali selama minum susu. Jika bayi minum ASI langsung dari payudara, serdawakan dulu setiap kali akan berpindah posisi payudara.

2. Menyusui dalam Posisi Lebih Tegak

Cegukan bisa akibat kondisi menelan makanan atau minum susu bersamaan dengan masuknya udara ke rongga pernapasan. Oleh sebab itu, susui bayi dalam keadaan yang sedikit lebih tegak, khususnya bagi bayi baru lahir.

© Shutterstock

Setelah minum susu, jangan terlalu cepat menaruh bayi di tempat tidur. Setidaknya, posisikan bayi lebih tegak selama 20-30 menit setelah minum susu.

3. Biarkan Bayi Menyusu dari Puting

Gerakan mengisap puting dapat menjadi salah satu cara menghentikan cegukan pada bayi. Saat melakukan gerakan mengisap puting, terjadi relaksasi otot yang berkaitan dengan cegukan.

© MEN

Cara ini bisa diandalkan, terutama ketika perut bayi masih kosong. Kondisi perut terlalu penuh juga harus dihindari agar tidak mudah terjadi gumoh atau refluks isi lambung.

4. Gunakan Empeng

Cegukan bayi tidak selalu terjadi pada waktu makan. Jika bayi mulai cegukan dengan sendirinya, coba biarkan ia mengisap empeng. Mengisap empeng dapat mengatasi bayi cegukan karena diperkirakan mampu merelaksasi diafragma. Efeknya, cegukan pun dapat dihentikan.

© MEN

5. Gosok-gosok Punggung BayiCara alami menghilangkan cegukan pada bayi adalah menggosok-gosok punggung bayi. Tindakan ini dapat membantu merelaksasikan saluran pencernaannya, sehingga sisa-sisa udara di dalam tubuh dapat dikeluarkan. Gosoklah punggung bayi secara melingkar atau maju-mundur untuk mengatasi serdawa.

Selengkapnya baca di sini.

Bayi Banyak Tidur Tak Selalu Baik, Bisa Juga karena Penyakit

Dream – Bayi usia 0 hingga 6 bulan memang memiliki durasi tidur yang lama. Terutama di usia 0 hingga bulan. Hal itu karena mereka terbiasa berada di dalam rahim di mana selalu tertidur.

Kita sering menganggap, bayi yang tidur nyenyak dan lama, kondisi kesehatan dan tumbuh kembangnya cukup baik. Tak rewel, kenyang dan termasuk bayi yang tenang. Faktanya ternyata tak selalu demikian.

Biasanya, bayi tidur 14 hingga 17 jam sehari hingga empat bulan dan 12 hingga 15 jam hingga usia satu tahun. Pada bayi di bawah tujuh bulan bisa tidur hingga 19 jam, tergantung pada kebutuhan mereka untuk istirahat.

Tidur pada bayi meningkatkan perkembangan otak, pembangunan jaringan saraf, dan pembentukan perilaku. Ada beberapa faktor penyebab bayi tidur cukup lama, bisa karena memang si kecil tumbuh kembang dengan baik atau karena kondisi kesehatannya yang kurang.

Growth SpurtAktivitas tidur merupakan komponen penting untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan bayi dalam pertumbuhannya. Otak bayi memproduksi hormon pertumbuhan manusia (HGH) saat tertidur. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa bayi tidur lebih sering di siang hari dan tidur lebih lama di malam hari. Momen ini sering disebut growth spurt.

PenyakitBayi yang terus menerus tidur, menunjukkan tanda-tanda mengantuk dan lelah meskipun setelah tidur lama, dan kurang nafsu makan bisa menjadi pertanda bahwa bayi memiliki penyakit tertentu.

© Shutterstock

Gula Darah RendahBayi tampak lesu, tidur lebih lama dan kekurangan energi bisa memiliki kondisi gula darah rendah. Bisa juga bayi kurang peka terhadap suara dan cenderung sulit dibangunkan untuk makan.

Penyakit KuningKadar bilirubin yang tinggi saat bayi, membuatnya mengalami jaundice. Hal ini juga dapat menyebabkan bayi lebih mudah mengantuk, lesu, dan kurang nafsu makan.

Infeksi/PenyakitBayi mempunyai daya tahan tubuh yang jauh lebih rendah dari orang dewasa. Hal ini dapat menyebabkan bayi rentan terhadap infeksi. Jika bayi mengalami demam, batuk, perubahan warna kulit, atau terlalu banyak tidur dan makan lebih sedikit, terdapat kemungkinan bayi terkena infeksi.

© Shutterstock

VaksinasiVaksinasi yang didapatkan bayi bisa menyebabkan efek samping ringan pada bayi seperti mengantuk dan lemas yang dapat berlangsung selama satu sampai dua hari. Bila demikian, terus berikan ASI agar si kecil cepat kembali fit.

Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita/ Sumber: MomJunction