redaksiharian.com – Peneliti keamanan siber menemukan bahwa Minecraft adalah judul game yang paling banyak disalahgunakan oleh penjahat siber untuk memikat pemain yang tidak menaruh curiga agar menginstal virus jahat malware.

Berdasarkan statistik yang dikumpulkan oleh perusahaan keamanan antara Juli 2021 dan Juli 2022, file terkait Minecraft menyumbang sekitar 25% dari file berbahaya yang menyebar melalui penyalahgunaan merek game, diikuti oleh FIFA (11%), Roblox (9,5%), Far Cry ( 9,4%), dan Call of Duty (9%).

Judul game lain dengan persentase penyalahgunaan yang tinggi selama periode ini adalah Need for Speed, Grand Theft Auto, Valorant, The Sims, dan GS:GO.

Sementara itu di game seluler, perusahaan keamanan siber, Kaspersky, mencatat volume distribusi yang jauh lebih kecil daripada yang terlihat di game PC.

Namun, Minecraft mendominasi kategori ini juga, dengan pangsa 40%, diikuti oleh GTA (15%), PUBG (10%), Roblox (10%), dan FIFA (5%).

Dalam hal tren tahunan, Kaspersky melaporkan melihat penurunan baik dalam volume distribusi (-30%) dan jumlah pengguna yang terpengaruh (-36%) dibandingkan dengan tahun 2020.

Adapun alasan kenapa hacker memanfaatkan judul game untuk memikat korban, antara lain karena jumlah target penyebaran malware lebih besar, demikian dikutip dari Bleeping Computer, Jumat (9/9/2022)

Selain itu, Kaspersky juga menyoroti beberapa contoh toko in-game palsu yang mengkloning barang asli untuk menipu pemain agar membayar barang yang tidak akan pernah mereka terima.

Jenis ancaman lain dengan persentase substansial adalah adware (4,2%), dan trojan yang dapat mencuri data pengguna atau memberikan akses jarak jauh kepada pelaku ancaman ke mesin host (3%).

Untuk itu berhati-hatilah mengunduh perangkat lunak gratis dari Internet dan hanya melakukannya dari situs terpercaya.