Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong, Senin (8/8), menyerukan peredaan ketegangan setelah Beijing menuduhnya mengambil sikap keliru terkait latihan militer China yang digelar sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.
Wong mengkritik peluncuran misil balistik China selama latihan udara dan laut yang sedang berlangsung di sekitar Taiwan, yang diklaim Beijing sebagai bagian dari wilayahnya.
Ia juga menandatangani sebuah pernyataan bersama dengan Amerika Serikat dan Jepang pada hari Sabtu lalu yang mengecam penembakan misil ke zona ekonomi eksklusif Jepang dan menuduh China “meningkatkan ketegangan dan mengacaukan kawasan itu.”
Kedutaan Besar China di Australia menanggapi pernyataan trilateral tersebut, dengan mengatakan “usaha China untuk menjaga kedaulatan negara dan integritas teritorial merupakan tindakan yang dapat dibenarkan. Menyalahkan kami merupakan pernyataan yang keliru.”
Kedutaan itu menuduh Australia tunduk pada Amerika Serikat, yang digambarkan China sebagai “penyabot terbesar dan penghancur perdamaian di Selat Taiwan dan pembuat onar terbesar bagi stabilitas regional.”
“Kami … berharap pihak Australia menangani masalah Taiwan dengan hati-hati, tidak mengikuti strategi negara-negara tertentu untuk mengekang China dengan Taiwan, dan tidak menciptakan masalah dan gangguan baru dalam hubungan China-Australia,” kata sebuah pernyataan kedutaan itu.
Wong menolak mengomentari keadaan hubungan China-Australia menyusul kunjungan Pelosi pekan lalu. Beijing mengisyaratkan kemungkinan adanya perubahan dalam hubungan tersebut setelah keterpilihan pemerintah Australia yang baru pada bulan Mei. Hubungan kedua negara diketahui makin buruk selama sembilan tahun pemerintahan sebelumnya.
“Yang paling penting saat ini adalah meredakan ketegangan dan memulihkan ketenangan,” kata Wong kepada wartawan.
“Australia terus menyerukan pengekangan diri, Australia terus mendesak deeskalasi, dan ini bukan sesuatu yang hanya diminta oleh Australia, melainkan oleh seluruh kawasan. Seluruh kawasan menyerukan agar stabilitas dipulihkan,“ tambah Wong.
Ditanya apakah Australia mengembangkan kebijakan luar negeri yang independen dari Amerika Serikat, Wong mengatakan kepada wartawan, “Australia selalu dipandu oleh kepentingan nasional kami.” [ab/uh]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.