redaksiharian.com –
Elektrolit adalah mineral dalam darah yang berfungsi mengatur keseimbangan cairan di tubuh.
Mineral ini berperan mengatur tekanan darah, kontraksi otot, dan menjaga agar sistem tubuh berjalan dengan baik.
Terdapat tiga elektrolit utama, yaitu:
- Natrium
- Kalium
- Magnesium
Elektrolit yang tepat dalam tubuh sangat penting untuk kesehatan dan performa fisik yang optimal.
Jika tubuh kehilangan banyak elektrolit –akibat latihan yang intens, berkeringat, muntah, atau diare, kita akan mengalami dehidrasi dan tidak enak badan.
Juga, kita dapat menderita kram otot dan kejang.
Dehidrasi akibat kekurangan elektrolit
Kebanyakan dari kita pernah merasakan efek dehidrasi seperti bibir dan lidah yang terasa kering, sakit kepala, kelemahan, pusing, mual, dan kram. Tanda utama dehidrasi adalah rasa haus.
Jumlah elektrolit yang hilang saat berolahraga tergantung pada berat badan, tingkat kebugaran, intensitas, durasi aktivitas, kelembapan, dan seberapa banyak tubuh berkeringat.
Elektrolit utama yang hilang melalui keringat adalah natrium.
“Natrium terkadang mendapatkan reputasi buruk, tetapi sebenarnya membantu kita mempertahankan cairan,” jelas Patton.
“Ketika kita berkeringat karena olahraga atau demam, kita kehilangan cairan, dan seiring waktu hal ini dapat menyebabkan dehidrasi.”
Aturan mengonsumsi minuman elektrolit
Minuman elektrolit hadir dalam berbagai bentuk, seperti tablet yang dilarutkan dalam air, campuran bubuk, atau cairan yang dikemas dalam botol.
Namun, tidak semua minuman elektrolit sama, maka penting untuk membaca label kemasan terlebih dahulu.
Jika kita berolahraga selama satu jam atau kurang, disarankan untuk meminum air mineral.
Tetapi jika berolahraga selama 75 menit atau lebih (atau berolahraga saat cuaca panas), minuman elektrolit menjadi pilihan yang baik.
Secara umum, minuman elektrolit berukuran 240 mililiter mengandung sekitar 14 gram gula, 100 miligram natrium, dan 30 miligram kalium.
Terdapat juga minuman elektrolit khusus untuk atlet yang mengandung lebih banyak kalium dan natrium, serta tambahan mineral seperti magnesium dan kalsium.
Apabila tubuh mudah berkeringat atau ingin mengembalikan hidrasi setelah sakit, pilihlah minuman elektrolit dengan kalori rendah atau tanpa kalori.
Selain itu, perhatikan juga label pada minuman dengan klaim imunitas dan vitamin.
Beberapa minuman tersebut mungkin tidak mengandung elektrolit, sehingga tidak banyak membantu mengembalikan hidrasi tubuh.
Bagaimana dengan air kelapa?
Air kelapa memiliki komposisi nutrisi yang mirip dengan minuman isotonik pada umumnya, tetapi ada perbedaan signifikan.
Air kelapa asli atau yang tidak diberi pemanis mengandung karbohidrat dan natrium yang lebih sedikit.
Air kelapa dapat menjadi alternatif alami untuk minuman isotonik. Namun, kandungan kalori pada air kelapa lebih banyak dibandingkan air mineral yang bebas kalori, sehingga pilihlah yang tanpa pemanis.
Bagi atlet yang membutuhkan hidrasi selama atau setelah latihan panjang, minuman elektrolit konvensional adalah pilihan yang tepat.
“Air kelapa bisa menjadi pilihan yang baik jika kita mencari minuman elektrolit alami,” kata Patton.
“Namun, perhatikan kandungan gula tambahan dan selalu baca label terlebih dahulu.”