redaksiharian.com – Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) menilai akuisisi PT Kripto Maksima Koin (KMK0 oleh GoTo Gojek Tokopedia melalui PT Dompet Karya Anak Bangsa (DKAB) merupakan langkah tepat yang diyakini akan mendorong industri semakin berkembang.
“Karena saat ini ada 25 crypto exchanger yang terdaftar di Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka). Sekarang Bappebti ini sudah tidak bisa mengizinkan ada perusahaan crypto exchanger baru. Jadi ini langkah tepat dari GoTo bila mau masuk industri,” kata Chairwomen ABI Asih Karnengsih kepada wartawan, Selasa.
Cepat atau lambat, kata Asih, kehadiran GoTo akan membantu mendorong perbaikan dan kemajuan industri mata uang digital nasional. “Saya juga melihat next step GoTo akan mengarah untuk mengembangkan industri finansial. Tentu saja dengan GoTo jadi player di industri maka Kripto bisa jadi lebih mainstream lagi,” katanya.
Sebab, lanjut Asih, GoTo memiliki kapabilitas sebagai sebuah perusahaan dan memiliki ekosistem bisnis digital yang kuat. “Lebih dari capable untuk berinovasi lagi di dunia kripto. Bukan hanya perdagangan tapi bisa lebih lagi. Mereka bisa membuka kesempatan lebih besar lagi untuk berinovasi,” tegasnya.
Asih meyakini masuknya GoTo ke dunia blockchain diartikan sebagai tekad untuk membangun sesuatu. “Tidak hanya lihat valuasi dari Kripto tapi mereka melihat ekosistemnya,” terangnya.
Berbagai inovasi dan inisiatif yang akan dilakukan GoTo pascaakuisisi ini, diharapkan Asih, akan membantu proses sosialisasi dan edukasi dunia blockchain khususnya Kripto agar semakin membumi.
GoTo dalam keterbukaan informasi kepada publik mengumumkan pihaknya dan anak usaha perseroan yaitu DKAB mengambilalih atau akuisisi 100 persen saham KMK pada 25 Agustus 2022.
Total saham yang diambilalih sebanyak 50.000 saham yang mewakili 100 persen kepemilikan dalam KMK atau Kripto Maksima. GoTo mengambilalih saham Kripto Maksima senilai Rp124,83 miliar.
Saat dikonfirmasi, GoTo menyatakan akan melakukan inkubasi atau berinvestasi ke dalam teknologi baru, khususnya teknologi rantai blok atau blockchain yang dinilai dapat memiliki peran vital dalam bidang teknologi finansial.
“Pada saat ini kami belum memiliki rencana khusus, dari waktu ke waktu kami terus melakukan inkubasi atau berinvestasi pada teknologi baru, agar kami dapat memanfaatkan kesempatan yang ada pada waktu yang tepat, dengan selalu mematuhi peraturan yang berlaku,” kata Head of Corporate Communications, GoTo Financial, Alina Darmadi.
Alina meyakini akuisisi ini dapat membuat GoTo Financial mampu menjadi pemimpin sektor pengelolaan keuangan di Tanah Air. Menurutnya, sebagai bagian dari Grup GoTo, perusahaannya terus berupaya menjadi pusat pengelolaan keuangan yang dapat menjawab beragam kebutuhan masyarakat. “Kami percaya blockchain akan berperan penting bagi masa depan teknologi finansial,” tandasnya.