Virus corona kembali merebak di Indonesia, tak terkecuali di asrama dan tempat pertandingan ASEAN Para Games 2022 di Solo. Ketua kontingen Indonesia, Andi Herman mengatakan sedikitnya tiga atlet Indonesia terjangkit COVID-19 dan saat ini tengah menjalani perawatan.

“Dari awal kita memang sudah masukkan dampak COVID-19 ke atlet di ASEAN Para Games 2022. Ini menjadi beban pemikiran kita, kita tidak bisa prediksi. Atlet kita sudah latihan keras, jaga stamina, siap tanding dan akhirnya terpapar COVID. Ya itu diluar kendali kami. Kemarin ada tiga atlet Indonesia terpapar COVID-19, saat ini tinggal satu yang masih dirawat. Secara umum, tidak mengganggu kontingen, pertandingan mapun perolehan medali di kontingen Indonesia,” ungkap Andi, pada Selasa (2/8) malam.

Seluruh kontingen, tambahnya, sudah memahami risiko terpapar virus corona karena penyelenggaraan ASEAN Para Games masih dalam suasana pandemi COVID-19. Namun Indonesia telah memperketat protokol kesehatan di kontingen masing-masing.

Satgas COVID-19 menemukan 17 atlet ASEAN Para Games terkonfirmasi positif COVID-19. Juru bicara Satgas COVID-19 di Solo, Dokter Siti Wahyuningsih mengatakan 17 atlet itu berasal dari tujuh negara peserta, dan pihaknya memantau kondisi Kesehatan mereka yang bergejala.

“Selama perhelatan ASEAN Para Games 2022 ini, dari beberapa kontingen ada atlet, ada official, terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 17 kasus, 14 di Solo dan tiga di Semarang. Kenapa kasus Solo lebih banyak? Karena venue ASEAN Para Games dipusatkan di Solo, lebih banyak venue dan peserta. Selama karantina apakah bertanding, itu keputusan panitia. Saya selaku tim Satgas COVID-19 dan Dinas kesehatan menyatakan peserta yang positif covid wajib karantina di hotel masing-masing,” jelas Siti saat ditemui di Media Centre ASEAN Para Games Solo, Selasa (2/8).

Karantina dan Batal Tanding

Para atlet yang terpapar COVID-19 kini menjalani karantina dan kesehatannya dipantau ketat tim satgas COVID-19. Juru bicara Pelaksana ASEAN Para Games 2022 Indonesia (INASPOC), Rima Ferdianto, mengatakan para atlet yang terpapar dan menjalani karantina, tidak diperkenankan bertanding.

Juru Bicara INASPOC, Rima Ferdianto, saat ditemui VOA di sela perhelatan ASEAN Para Games 2022 di Surakarta, pada 3 Agustus 2022. (Foto: VOA/Yudha Satriawan)

Juru Bicara INASPOC, Rima Ferdianto, saat ditemui VOA di sela perhelatan ASEAN Para Games 2022 di Surakarta, pada 3 Agustus 2022. (Foto: VOA/Yudha Satriawan)

“Aturan Satgas COVID kan karantina lima hari. Ya selama itu harus mematuhi. Jadwal bertanding nanti sistem WO (walk over) karena tidak bisa hadir di lokasi pertandingan. Kita tidak bisa memundurkan jadwal laga karena pandemi. Itu sudah konsekuensi. Atlet sempat minta tes PCR ulang tapi kan hasilnya sama saja, wajib karantina 5 hari dan nanti dites PCR lagi, kalau hasil negatif baru bisa ikut bertanding,” jelas Rima.

Lebih lanjut Rima mengungkapkan sejumlah atlet sempat mempertanyakan kondisi yang terpapar COVID-19 dan berulangkali meminta tes ulang, yang setelah dilakukan hasilnya pun tetap sama,

Sebagian Atlet Khawatir Terpapar

Sebagian atlet mengatakan khawatir tertular virus mematikan ini dalam ASEAN Para Games. Atlet basket kursi roda, Komang, mengatakan COVID-19 akan berdampak pada performa atlet dan potensi tidak bisa bertanding karena harus menjalani karantina. Protokol kesehatan menjadi kunci antisipasi, tambahnya.

“Kalau COVID-19 ya jelas rasa kekhawatiran itu pasti ada. Perjuangan latihan keras, menempa fisik dan mental bertanding jangan sampai kandas karena terpapar COVID. Di sini kan pakai sistem bubble,” ungkap Komang.

INASPOC menerapkan sistem bubble pada ASEAN Para Games 2022 di mana satu hotel digunakan untuk penginapan atlet dari berbagai negara tetapi dalam satu cabang olahraga yang sama. Dengan demikian tidak ada interaksi atlet dari cabang olahraga berbeda sehingga perebakan dapat diantisipasi.

Atlet yang terpapar COVID-19 saat ini berasal dari cabang renang, catur, para atletik, dan lainnya.

Ada sekitar 1.500 atlet dari 11 negara di Asia Tenggara yang bertanding di sekitar 400 kategori pada 14 cabang olahraga penyandang disabilitas itu.

Ketua INASPOC, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan COVID-19 menjadi salah satu fokus yang diantisipasi penyelenggara ASEAN Para Games 2022. Ia yakin meski ada penularan, tegas Gibran, masih dalam batas aman.

“Ya perlu diwaspadai ini penyebaran COVID-19 ini di ASEAN Para Games 2022. Masih aman, tenang saja. Yang sakit terpapar covid dengan yang sehat sudah dipisahkan. Atlet sembuhnya cepat kok,” ujar putra sulung Presiden Jokowi itu. [ys/em]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.