Argentina vs Australia berakhir dengan skor yang sengit yakni 2-1. Pertandingan yang berjalan sangat seru itu di warnai dengan rekor terbaru yakni 1000 laga yang telah dimainkan oleh sang Mega bintang yaitu Lionel Messi.
Pertandingan yang di mainkan di Ahmed bin Ali Stadium pada Minggu 04 November 2022 pukul 02.00 Wib cukup memberikan hiburan untuk para penonton yang hadir di stadion.
Argentina yang memainkan taktik menyerang sangat menguasai jalannya pertandingan terbukti Argentina berhasil mencetak gol lewat lesakan Lionel Messi di menit ke-35. Julian Alvarez kemudian menggandakan keunggulan Albiceleste di menit ke-57.
Sementara itu Australia sendiri berkali-kali menyerang, terutama di babak kedua, tetapi hanya dapat satu gol. Gol bunuh diri Enzo Fernandez di menit ke-77 jadi satu-satunya penghibur bagi pendukung Socceroos.
Australia terpaksa angkat koper dari Qatar. Sedangkan Argentina sudah ditunggu oleh Belanda yang di pertandingan sebelumnya berhasil menang 3-1 atas Amerika Serikat.
Dengan kemenangannya melawan Australia memastikan satu langkah mereka untuk melaju ke babak perempat final serta menambah koleksi Gol Lionel Messi di ajang Piala Dunia 2022 dengan torehan 3 gol.
Namun di pertandingan kali ini pelatih Lionel Scaloni harus lebih bisa bermain tanpa mengandalkan sosok Lionel Messi, karena lagi dan lagi pertandingan kali ini tidak jauh dari aksi sang Lionel Messi untuk mencetak gol.
Kehilangan Di Maria yang absen pada pertandingan kali ini membuat Lionel Scaloni agak buntu di area penyerangan namun sepertinya Papu Gomez yang di plot untuk menggantikan sosok Di Maria masih kurang memuaskan.
Apalagi Argentina setelah ini di babak perempat final Piala Dunia 2022 akan menghadapi tim kuat lainnya dari Grup A yakni Belanda, Belanda yang menjalani babak grup dengan sangat superior diyakini akan mampu mempersulit Lionel Messi cs.
Susunan Pemain Argentina vs Australia :
Pada laga ini, Argentina tidak memainkan Lautaro Martinez sebagai starter. Pelatih Lionel Scaloni mencoba Julian Alvarez lebih dulu dengan nantinya didampingi Lionel Messi dan Papu Gomes.
Lionel Scaloni yang pada laga ini juga harus di pusingkan dengan absennya sosok Angel Di Maria, Scaloni harus memutar otak dengan mencoba memainkan Papu Gomez yang akan bermain di sisi kiri bersama Julian Alvarez dan Lionel Messi.
Argentina sejatinya tidak memandang remeh Australia. Albiceleste merasa tak terkejut Australia bisa melaju ke fase gugur.
“Australia tak mengejutkan saya. Mereka tim bagus, mereka memainkan pertandingan yang bagus. Mereka mempunyai tradisi di Piala Dunia dan itu membuat sulit,” kata Scaloni.
Berikut adalah formasi Timnas Argentina (4-3-3) : Martínez, Molina, Romero, Otamendi, Acuña, De Paul, Enzo Fernández, Mac Allister, Messi, Álvarez, Papu Gomez.
Sementara itu dari Timnas Australia, sepertinya sang pelatih yakni Graham Arnold tidak terlalu memusingkan keadaan skuad nya karena mereka dalam kondisi yang sangat baik untuk tampil menghadapi Argentina di babak 16 besar Piala Dunia 2022.
Australia turun dengan formasi 4-4-2. Di depan mengandalkan Mitchell Duke dan Keanu Baccus, yang kemungkinan besar akan mendapatkan bantuan total dari Aaron Mooy di lini tengah.
Berikut adalah formasi Timnas Australia (4-4-2) : Ryan, Degenek, Rowles, Souttar, Behich, Baccus, Mooy, Irvine, Leckie, Duke, McGree.
Review jalannya pertandingan Argentina vs Australia :
Babak pertama:
Argentina memulai pertandingan dengan inisiatif mengontrol permainan sementara Australia bermain sangat hati-hati dengan tidak terburu buru untuk memberikan umpan-umpan langsung kepada penyerang mereka.
Cara tersebut berhasil meredam serangan Argentina setidaknya sampai menit 30′ babak pertama, Argentina hanya mampu memberikan dua tembakan saja selama 30 menit berlangsung.
Argentina menguasai pertandingan dengan langsung menguasai 61% penguasaan bola, tetapi penguasaan bola tersebut justru hanya di gunakan La Albiceleste untuk berputar putar di lini tengah karena ketatnya pertahanan Timnas Australia.
Dalam keadaan pertahanan yang sangat sulit ditembus, Lionel Messi mencoba melakukan inisiatif menggunakan skil dribblingnya untuk melewati bek lawan namun kembali usahanya gagal.
Pada menit ke 33′ Argentina mendapatkan hadiah tendangan bebas namun usahanya masih bisa di tepis oleh kiper Australia yakni Matt Ryan, kemudian bola mentah dari tepisan Matt Ryan justru malah jatuh di kaki Rodrigo De Paul.
Tak membuang kesempatan De Paul langsung memberikan bola tersebut kepada Lionel Messi yang berdiri bebas di titik luar kotak pinalty dari situ Lionel Messi menunjukan magisnya dengan memberikan umpan satu dua kepada Enzo Fernandez yang kemudian langsung di selesaikan oleh Lionel Messi dengan tendangan datar dan akurat ke sisi kiri gawang dari Matt Ryan, Kiper Australia tersebut gagal menghalaunya.
Selain Messi, tendangan Argentina lain yang tercipta dilakukan Papu Gomez. Tendangan jarak jauhnya ternyata masih melambung di atas mistar.
Sementara itu, Australia tidak berkutik sama sekali di babak pertama. Maksud hati ingin menyerang lewat transisi seperti yang mereka lakukan di fase grup, justru tidak terjadi.
Skor pun bertahan hingga akhir babak pertama. Skor pun unggul untuk Argentina dengan skor 1-0.
Babak kedua :
Australia yang tertinggal di babak pertama mencoba untuk bermain lebih terbuka. Mereka tidak sepenuhnya menunggu, tetapi mulai meninggikan intensitas tekanan.
Terlalu membuka permainan justru tim Australia menyebabkan Argentina jadi lebih mengancam selama sekitar 15 menit pertama babak kedua berjalan. Argentina bahkan mencetak gol keduanya dalam periode tersebut.
Julian Alvarez berhasil mencetak gol di menit ke-57. Ia memanfaatkan blunder kiper Ryan yang berusaha melewati pemain Argentina. Bola direbut, kemudian ditendang ke gawang yang tidak terkawal.
Australia pun tertinggal 2-0 atas Argentina, tertinggal 2 gol tanpa balas membuat Australia semakin menaikan intesitas permainan, sebaliknya Argentina justru lebih mengontrol permainan dan bermain sangat disiplin.
Inisiatif Australia untuk menaikan intesitas permainan membuahkan hasil pada menit ke 77 Australia berhasil mencetak gol menipiskan skor mereka lewat gol bunuh diri yang dilesahkan Enzo Fernandez.
Berawal dari serangan di sisi kiri, bola Behich kemudian melepaskan umpan silang. Bola berhasil disundul untuk diamankan. Namun, bola muntah justru jatuh ke kaki Craig Goodwin. Ia melakukan tendangan, lalu membentur badan Enzo Fernandez yang kemudian berbuah jadi gol bunuh diri.
Setelah gol itu, Argentina kembali mencoba mencetak gol untuk Killing The Game mereka, jual beli serangan terjadi di sisa akhir babak kedua. Namun kuatnya kedua pertahanan membuat tidak ada gol yang tercipta sampai menit ke 90+.
Australia sempat mempunyai peluang emas pada menit ke 90+8 sayangnya upaya tendangan jarak dekat Garang Kuol dengan mudah di hentikan Emiliano Martinez.
Skor pun bertahan hingga wasit meniupkan peluit panjang, Argentina berhasil memastikan satu langkah mereka di babak perempat final dan akan berjumpa Belanda.
Rating Pemain Argentina vs Australia (4-3-3) :
Kiper: Emiliano Martinez (7/10) – tidak dapat berbuat banyak terkait gol yang masuk ke dalam gawangnya.
Bek Kanan: Nahuel Molina (6/10) – tampil hingga menit ke-80 sebelum digantikan oleh Gonzalo Montiel.
Bek Tengah: Cristian Romero (7/10) – menunjukkan performa yang konsisten di lini belakang.
Bek Tengah: Nicolas Otamendi (7,5/10) – konsisten di lini belakang, memberi assist untuk gol yang dicetak Lionel Messi.
Bek Kiri: Marcos Acuna (6,5/10) – tampil hingga menit ke-72 sebelum digantikan Nicolas Tagliafico.
Gelandang Bertahan: Enzo Fernandez (7/10) – tidak dapat berbuat banyak pada gol bunuh diri, tampil konsisten secara keseluruhan.
Gelandang: Alexis Mac Allister (6,5/10) – tampil hingga menit ke-80 sebelum digantikan Exequiel Palacios.
Gelandang: Rodrigo De Paul (7,5/10) – berperan penting dalam tekanan tinggi yang diberikan Argentina ke Australia dari lini tengah.
Sayap Kanan: Lionel Messi (8,5/10) – mencetak gol pembuka yang juga menjadi gol pertamanya dalam babak penyisihan Piala Dunia.
Penyerang: Julian Alvarez (8/10) – mencetak gol kedua dengan memanfaatkan kesalahan di lini belakang Australia, digantikan Lautaro Martinez pada menit ke-71.
Sayap Kiri: Papu Gomez (6/10) – tidak dapat berbuat banyak sebelum digantikan Lisandro Martinez pada menit ke-50.
Pemain Pengganti:
Lisandro Martinez (6/10): masuk pada menit ke-50 menggantikan Papu Gomez.
Lautaro Martinez (N/A): masuk pada menit ke-71 menggantikan Julian Alvarez.
Nicolas Tagliafico (N/A): masuk pada menit ke-72 menggantikan Marcos Acuna.
Gonzalo Montiel (N/A): masuk pada menit ke-80 menggantikan Nahuel Molina.
Exequiel Palacios (N/A): masuk pada menit ke-80 menggantikan Alexis Mac Allister.
Rating Pemain Australia vs Argentina (4-4-2) :
Kiper: Matt Ryan (5/10) – melakukan kesalahan fatal pada gol kedua yang masuk ke dalam gawangnya.
Bek Kanan: Milos Degenek (6/10) – tampil hingga menit ke-72 sebelum digantikan Fran Karacic.
Bek Tengah: Harry Souttar (6,5/10) – menjadi bagian penting dari lini belakang timnya.
Bek Tengah: Kyle Rowles (5,5/10) – mendapatkan kesulitan tinggi pada akhir babak pertama dan awal babak kedua.
Bek Kiri: Aziz Behich (6/10) – nyaris mencetak gol penyeimbang dengan serangan yang tajam.
Sayap Kanan: Matthew Leckie (5,5/10) – tidak dapat berbuat banyak sebelum digantikan Jamie Maclaren pada menit ke-72.
Gelandang: Keanu Baccus (5/10) – tampil hingga menit ke-58 sebelum digantikan Ajdin Hrustic.
Gelandang: Aaron Mooy (5/10) – mendapat kesulitan untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Sayap Kiri: Riley McGree (5/10) – tampil hingga menit ke-58 sebelum digantikan Craig Goodwin.
Penyerang: Jackson Irvine (5/10) – tidak dapat memberi pengaruh yang diharapkan di lini depan.
Penyerang: Mitchell Duke (5,5/10) – tampil hingga menit ke-72 sebelum digantikan Garang Kuol.
Pemain Pengganti:
Ajdin Hrustic (5/10) – masuk pada menit ke-58 menggantikan Keanu Baccus.
Craig Goodwin (6/10) – berperan dalam gol bunuh diri yang dicetak Enzo Fernandez.
Fran Karacic (N/A) – masuk pada menit ke-72 menggantikan Milos Degenek.
Jamie Maclaren (N/A) – masuk pada menit ke-72 menggantikan Matthew Leckie.
Garang Kuol (N/A) – masuk pada menit ke-72 menggantikan Mitchell Duke.