redaksiharian.com – Kelahiran bayi prematur seolah menjadi mimpi buruk bagi setiap orang tua. Untuk Bunda ketahui, menurut data Kementerian Kesehatan RI, angka kelahiran bayi prematur di Indonesia juga berada pada angka yang tinggi yaitu sekitar 675.700 per tahun.

Lalu, secara urutan dunia negara Indonesia adalah negara kelima tertinggi dengan kasus bayi prematur. Ini tentunya menjadi hal yang perlu kita perhatikan ya, Bunda.

Bayi prematur

Bayi prematur memiliki risiko tinggi terhadap morbiditas dan mortalitas dikarenakan fungsi organ yang belum sempurna, Bunda. Bayi yang bertahan hidup juga sering memiliki masalah kesehatan yang berdampak pada kehidupan mereka seperti kecacatan, ketidakmampuan belajar, serta masalah penglihatan dan pendengaran.

Bayi prematur merupakan bayi yang lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Klasifikasi bayi prematur dapat berdasarkan berat badan atau usia, Bunda. Berdasarkan berat badan, bayi prematur dikategorikan menjadi bayi berat badan lahir rendah (BBLR) bayi kurang dari 2500 gram, bayi berat lahir sangat rendah bayi kurang dari 1500 gram, atau bayi berat lahir sangat sangat rendah bayi kurang dari 1000 gram.

“Selain itu, prematur dapat dikategorikan berdasarkan usia kehamilan. Bayi yang sangat sangat prematur adalah gestasi Kemenkes RI.

Tentang NICU untuk bayi

Mungkin sangat menegangkan ketika orang tua mengetahui bahwa ada risiko cenderung memiliki bayi prematur. Hal utama mungkin ditanyakan oleh calon orang tua dari bayi prematur adalah apakah semua bayi prematur pergi ke unit perawatan intensif neonatal (NICU)? Atau justru, ada yang bisa pulang?

“Prematuritas didefinisikan sebagai usia kehamilan kurang dari 37 minggu,” ucap dr. Leann Poston, seorang dokter anak, dikutip dari Romper.

Sebelum kita mengeksplorasi apakah semua bayi prematur pergi ke NICU atau tidak, perlu diketahui bahwa ada beberapa tingkatan NICU, Bunda. Level 1 adalah perawatan bayi dasar, atau “well-baby nursery” untuk bayi sehat yang bersiap untuk dipindahkan atau pulang.

Level 2, atau “perawatan khusus” adalah perawatan lebih lanjut, umumnya untuk bayi yang lahir antara 32 dan 34 minggu, atau bayi yang mungkin membutuhkan perawatan dan pemantauan yang lebih intensif.

Kemudian level 3 adalah NICU yang memiliki kapasitas untuk perawatan subspesialisasi, artinya ini adalah tempat di mana dokter yang mengkhususkan diri dalam perawatan jantung atau paru umumnya untuk bayi yang lahir sebelum 32 minggu sangat tersedia. Terakhir, level 4 adalah perawatan NICU tingkat tertinggi, dan untuk bayi prematur terkecil dan termuda.

Apakah bayi prematur pasti masuk NICU?

Jadi jawaban dari pertanyaan, apakah bayi prematur masuk NICU? Sebagian besar, ya, meskipun tingkat NICU mana yang akan mereka kirim akan tergantung pada usia dan kebutuhan bayinya. Poston menegaskan, “Semua bayi yang lahir pada usia 34 minggu atau kurang pergi ke NICU”.

Namun, tingkat spesifik NICU akan tergantung pada kebutuhan masing-masing bayi. “Bayi yang berusia 35 hingga 36 minggu biasanya pergi ke NICU sampai jelas bahwa pernapasan, makan, dan pengaturan suhu mereka memuaskan.” Lalu, sejauh bayi prematur akan pulang, biasanya ada persyaratan berat badan, dan umumnya empat kilogram.

Lalu, apa saja faktor risiko kelahiran prematur? Baca di halaman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak yuk cara mengantisipasi kelahiran prematur seperti dalam video di bawah ini: