redaksiharian.com – Sejak Agustus 2022 suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) naik signifikan mencapai 225 basis poin (bps) atau 2,25 persen menjadi 5,75 persen di Januari 2023.

Hal ini membuat khawatir masyarakat yang ingin mengambil kredit di bank. Sebab, kenaikan suku bunga acuan ini akan berpengaruh pada besaran bunga kredit perbankan.

Namun, Kepala Ekonom Bank Central Asia ( BCA ) David Sumual justru menilai sekarang merupakan waktu yang tepat untuk mengambil kredit di bank.

Pasalnya, dia melihat sebagian besar bunga kredit perbankan termasuk kredit pemilikan rumah ( KPR ) masih belum terdampak kenaikan suku bunga acuan BI.

“Sejauh ini sih belum (terdampak ke kenaikan bunga kredit) ya. Jadi yang saya lihat sih kalau mereka yang ingin melakukan ekspansi atau mengambil KPR, ini kesempatan karena bunga belum naik ya,” ujar David saat dihubungi Kompas.com, dikutip Jumat (10/2/2023).

Dia memperkirakan yang akan terdampak lebih dulu dari kenaikan suku bunga acuan justru bunga simpanan perbankan.

Bahkan sekarang suku bunga simpanan sudah mulai terlihat mengalami kenaikan sejak awal tahun ini.

Sementara untuk bunga kredit, dia melihat sudah ada kenaikan bunga kredit di 1-2 bank pada awal tahun ini lantaran likuiditas internalnya sudah mulai mengetat. Tapi sebagian besar perbankan masih belum menaikkan.

Kenaikan suku bunga acuan dan dampaknya ke kredit dan KPR

Dia memperkirakan perbankan baru akan mentransmisikan kenaikan suku bunga acuan ke bunga kredit setelah bulan Februari ini.

Namun untuk bunga kredit konsumer seperti KPR dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan kredit individu diperkirakan akan lebih lambat kenaikannya dibanding jenis kredit lain.

“Kalau lihat siklus-siklus sebelumnya itu sekitar 2-4 kuartal ya antara setengah sampai satu tahun. Ini kenaikan sejak Agustus tahun lalu, jadi mulai berdampaknya memang di Februari ke sana nantinya,” jelasnya.

Pertumbuhan kredit belum pulih, bank tahan suku bunga

Hal ini juga diungkapkan Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede. Menurutnya, transmisi kenaikan suku bunga acuan ke bunga kredit perbankan cukup lambat.

Josua bilang rata-rata kenaikan bunga kredit perbankan per Desember 2022 baru sebesar 23 bps dibandingkan dengan posisi Agustus 2022. Padahal di Desember 2022, suku bunga acuan BI sudah naik 200 bps.

Kenaikan itu cenderung lebih lambat dibandingkan dengan kenaikan rata-rata bunga deposito 3 bulan perbankan yang sudah naik 119 bps di periode yang sama.

“Transmisi yang lambat ini diperkirakan berkaitan dengan laju pertumbuhan kredit yang masih belum pulih sepenuhnya, sehingga bank cenderung menahan suku bunganya,” ujarnya kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.