redaksiharian.com – >

SEMARANG,KOMPAS.com – Bagi pengendara sepeda motor, memasuki musim hujan menjadi tantangan tersendiri.

Bukan hanya karena guyuran hujan yang bisa membuat badan lepek, tapi juga beragam tantangan di perjalanan, sampai risiko kerusakan motor imbas melewati genangan air .

Genangan air yang dilintasi berpotensi terhisap dan masuk ruang mesin. Kondisi tersebut berbaya lantaran bisa tercampur dengan oli .

Sebagai upaya preventif, pemilik biasanya langsung berinisiatif mengganti oli. Namun apakah hal tersebut wajib selalu dilakukan usai melewati genangan air?

Kepala Bengkel Honda Zirang Motor Semarang Nurhadi Muslim mengatakan, jika tak yakin tinggi genangan aman untuk dilewati, baiknya melakukan cek kondisi fisik oli.

Pengecekan dilakukan sebagai langkah preventif yangg bertujuan memastikan air tak sampai masuk ke dalam mesin.

“Ketinggian di atas 30 cm, air intake bisa menyedot air masuk dan berbahaya. Upaya awal bisa cek dari warna oli, kalau jadi keruh dan kasar tandanya terkontaminasi air,” kata Nurhadi kepada Kompas.com, Senin (10/10/2022).

Bahaya oli masuk ruang bakar, menurut Nurhadi, piston bisa bengkok dan dampak terparah adalah blok mesin pecah.

Sifat air merusak komponen berbahan logam, seperti palu memukul piston dan ring piston ketika proses kompresi mesin.

“Air yang terkompresi akan seperti besi, bayangkan bila piston beradu dengan besi,” ucapnya.

Lantaran itu, Nurhadi menyarankan, jika ada indikasi oli tercampur air, lebih baik segera ganti baru.

Hal yang sama dikatakan Kemat Pemilik Bengkel Kemat Jaya Motor. Menurut dia, mesin motor bisa kemasukan air jika pemilik asal menerjang genangan banjir .

“Cek kondisi oli mesin keesokan harinya setelah melibas genangan yang cukup tinggi. Yang jadi perhatian adalah perubahan warna, jika cenderung mirip seperti susu kental dan lengket, berarti tercampur air,” kata dia.