RedaksiHarian – Nama Andrea Iannone barangkali tidak asing di telinga penggemar MotoGP.

Sosok berjuluk The Maniac tersebut pernah menjadi salah satu kompetitor yang rutin meramaikan persaingan di barisan depan.

Sesuai namanya, Iannone punya gaya balapan yang cukup agresif. Bahkan pembalap ‘segila’ Marc Marquez, rivalnya sejak kelas Moto2, sampai dibuat gerah.

“Mungkin dia juga akan mengubah sejarah Ducati (yang kini mendominasi MotoGP, red),” kata mantan manajernya, Carlo Pernat, dalam interviu dengan GPOne.com.

“Saya tidak tahu apakah dia bisa mengalahkan Marquez, mungkin tidak, tapi harus dikatakan bahwa Marquez selalu bilang Iannone adalah satu-satunya pembalap yang ditakutinya.”

“Dalam duel jarak dekat di Moto2, dia mengalahkannya beberapa kali.”

Bak berbagi takdir yang sama, dua pembalap ini mengalami kemalangan yang dimulai pada tahun yang sama yaitu 2020.

Saat Marc Marquez mengalami kecelakaan yang membuat lengannya tidak normal selama dua tahun, Iannone telah dilarang balapan selama empat tahun karena kasus doping.

Tahun ini mereka disatukan kembali dengan jalan yang hampir sama yaitu memperkuat tim satelit Ducati. Bedanya jika Marquez masih di MotoGP, Iannone hijrah ke WorldSBK.

Talenta dan jasa mengakhiri paceklik kemenangan Ducati selama 6 tahun di MotoGP pada 2016 membuat Iannone diberi kesempatan kedua oleh pabrikan asal Borgo Panigale.

Iannone memberi bukti. Dibekali motor Panigale V4R dia mampu bersanding dengan rival-rivalnya sejak tes pertama walau lama tidak berlomba.

Pemilik 13 kemenangan grand prix ini makin menegaskan bahwa sentuhannya masih ada.

Saat melakoni balapan debut dalam race 1 WSBK seri Australia di Sirkuit Phillip Island pada Sabtu (24/2/2024), rider tim GoEleven ini bahkan mampu memimpin lomba.

Memang, dalam balapan yang diwarnai flag-to-flag karena aspal baru yang abrasif itu, Iannone pada akhirnya harus puas finis di posisi ketiga.

Namun, bagi pembalap yang telah melalui ujian dalam waktu yang lama dan tak bisa menyalurkan hasrat berlombanya, pencapaian ini tentu terasa luar biasa.

“Rasanya luar biasa, saya tidak mengira comeback seperti ini dan saya menjalani sebuah mimpi,” ucap Iannone, dilansir dari Crash.net.

“Saat kita punya feeling dengan motornya, itu hal yang penting bagi saya, tapi rasanya fantastis untuk berada di level ini.”

“Saya melihat banyak dukungan dari orang-orang dan ini lebih penting daripada level yang saya miliki sekarang.”

“Ini memberi saya energi yang murni setelah tahun-tahun yang saya lalui. Balapannya jauh lebih baik dan ketika memimpin, saya larut dalam emosi dan rasanya sedikit seperti wow, kejutan.”

Kesulitan besar yang dialami tampaknya membuat Iannone menjadi pribadi yang ‘religius’.

Sebagaimana diberitakan GPOne.com, saat ditanya kenapa kecepatannya masih setelah empat tahun tidak berlomba, Iannone menjawab bahwa mungkin dia diberkati oleh Tuhan.

“Saya adalah seorang yang percaya dengan cara saya sendiri dan saya tidak tahu apakah itu benar-benar sebuah keyakinan atau bukan,” ucap Iannone jelang akhir pekan lomba.

“Saya adalah orang percaya tetapi tidak mempraktikkannya. Saya percaya pada diri saya sendiri lebih dari yang orang lain bisa lakukan untuk saya.”

“Seperti kata pepatah: bantulah dirimu sendiri, maka Tuhan akan menolongmu.”

Tidak semuanya sempurna. Iannone merasa ada beberapa kesalahan di samping ketidakpuasan karena belum menemukan setelan terbaik dengan si kuda besi.

“Saya membuat kesalahan dua kali tetapi kami belum 100 persen dengan engine braking. Untuk ukuran permulaan, ini oke!” kata Iannone.

“Esok adalah hari baru jadi kami akan mencoba untuk meningkat tanpa mengalami tekanan apapun.”

“Penting bagi kami untuk tersenyum sekarang dan menikmatinya,” ucapnya, menegaskan falsafah hidupnya untuk tidak memikirkan masa lalu atau masa depan dan hidup untuk dirinya sekarang.

Seri WSBK akan berlanjut pada Minggu (25/2/2024) dengan Superpole Race pada pukul 09.00 WIB dan Race 2 pada pukul 12.00 WIB.

Balapan WSBK Australia disiarkan secara langsung di Trans 7 dan SPOTV.