redaksiharian.com – Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyoroti aksi perundungan yang dilakukan seorang remaja perempuan kepada remaja lainnya. Sahroni pun sampai mengunggahnya di akun Instagram pribadinya pada Minggu, 18 Juni 2023 ini.
Sebuah video yang memperlihatkan aksi perundungan viral di media sosial. Dalam video tersebut memperlihatkan remaja perempuan memukuli siswi sekolah dan seorang remaja putri lainnya.
Terlihat remaja perempuan yang tak berhijab, berambut merah, mengenakan t-shirt hitam, dan celana pendek ngamuk pada banyak orang. Dia pun langsung menonjok siswi berhijab dan berseragam yang ada di depannya.
Bak petinju, remaja perempuan tersebut menonjok kepala dan menendang badan siswi tersebut. Siswa lain yang ada di lokasi tersebut tak berani melawan dan hanya bisa mencegah agar dia tak memukuli orang lain.
“Si udah si, sakit si,” ujar siswa yang ada di video tersebut.
Tak hanya menonjok dan memukuli siswi berseragam, remaja berambut pirang itu juga melakukan kekerasan pada remaja yang mengenakan hoodie. Dia bahkan terlihat menyeret rambut remaja yang memakai hoodie itu.
Remaja yang berhoodie tersebut nampak kesakitan saat dianiaya. Dia juga hanya bisa melindungi kepalanya dengan tangan dan sikunya.
“Lawan aku,” ujar remaja perempuan yang sok jagoan tersebut.
Ahmad Sahroni yang menyoroti aksi ini pun merasa sangat miris dan kesal. Apalagi pelaku adalah seorang remaja perempuan , dan dilakukan pada remaja perempuan lainnya.
Lewat akun Instagram pribadinya, Ahmad Sahroni memburu remaja perempuan tersebut. Dia juga menyebut peristiwa itu terjadi di Pontianak, Kalimantan Barat.
Unggahan Ahmad Sahroni juga banjir komentar dari warganet hingga selebgram. Banyak warganet yang memposisikan diri sebagai orangtua korban penganiayaan tersebut.
“Nih mendingan lo bikin acara tinju, gue lawan dia deh tak @celloszxz , street fight juga aman,” ujar Sintya Marisca.
“Yang jelas bukan di Jawa bang,, Selaluuu,,,,luar Jawa,” kata GPH Paundrakarna.
“Klo ponakan gw yg diginiin, gw buat kelar hidupnya sie cewe pirang kesiram kuah lontong ini,” ujar @rian***.
“Klo sampai anak saya yg diperlakukan spt itu maka jgn harap ada kata ‘damai’ jika Ortu-nya dtg dgn minta maaf maka sbg muslim wajib memaafkan (awal susah) tp tidak untuk melipakan apa yg anak itu perbuat kpd anak kita…klo bs ditindak/dihukum maka proses sesuai hukum yg berlaku!!!” kata @bun***.***