Redaksiharian.com – Nama Andy Fadel Muhammad dikaitkan dengan kritik terhadap PBSI, badan bulu tangkis Indonesia.
Andy Fadel Muhammad baru-baru ini membagikan pemikirannya tentang kesulitan yang dihadapinya sebagai pebulu tangkis profesional atau independen melalui akun Instagram-nya.Meski PBSI bermain sendiri, mereka kesulitan lolos ke kompetisi internasional.
“Saya muak dengan Federasi Bulu Tangkis Indonesia. Mengapa mereka melakukan ini begitu keras untuk saya? Dalam sebuah cerita Instagram saya menulis:
“Sejauh ini saya telah mewakili negara saya tanpa mengeluarkan satu sen pun dari negara saya. Tapi mengapa begitu sulit untuk mendaftar turnamen?
“Mereka berkata, ‘Anda, saya harus mencapai peringkat ini atau itu.’ Tetapi jika saya lakukan, mengapa mereka masih melakukannya (rumit)? Saya selalu berusaha untuk membuat negara bangga dengan apa yang telah saya capai selama ini, bahkan tanpa itu, “lanjutnya.
“Tentu semua orang tahu tentang hasil Indonesia dan saya bangga akan hal itu. Tapi saya tidak mengerti mengapa Anda membuat sesuatu yang begitu sederhana menjadi rumit?” Apakah hanya karena (pemain independen) bukan bagian dari tim nasional, atau apa karena kita takut bisa lebih baik dari mereka di luar timnas?” tulisnya
Dilihat dari rekam jejaknya, Andy Fadel Muhammad adalah pebulu tangkis Indonesia yang sering berlaga di turnamen bulu tangkis internasional tingkat bawah.
Pria kelahiran 16 Mei 1999 ini lebih berpeluang berlaga di kategori Future Series, International Series, dan International Challenge.
Pada bulan Maret tahun itu ia sempat menantang gelar Kejuaraan Internasional Portugal 2022, finis kedua di Kroasia Internasional 2022 pada awal Oktober.
Sejauh ini, satu-satunya ajang elite yang diikuti Andy Fadel Muhammad adalah BWF World Tour Super 500 Indonesia Masters 2022 dari 7-12 Juni.
Digelar di Istra Senayan, Jakarta, Andy Fadel Muhammad absen di babak utama setelah kalah dari Sun Fei-hsiang (Cina) di babak kualifikasi.
Dengan peringkat dunianya, Andy Fadel Muhammad seharusnya bisa mengikuti turnamen lain di BWF Tour, setidaknya di kategori Super 100.
Sayangnya, Andy Fadel Muhammad jarang, atau mungkin tidak bisa, memanfaatkan peluang yang ada.