RedaksiHarian – Harapan sedang dibangun kembali oleh Andrea Iannone usai ditendang dari MotoGP dengan tampil bersama tim GoEleven Ducati pada ajang WSBK 2024.
Seri perdana WSBK 2024 yang dilangsungkan di Sirkuit Phillip Island, Australia dilakoni rider berkebangsaan Italia tersebut dengan apik.
Melaju di atas motor Ducati Panigale V4R, Iannone menorehkan podium pada sesi race 1 WSBK Australia 2024 pada akhir Februari kemarin.
The Maniac Joe menuntaskan sesi tersebut di urutan ketiga, sedangkan pada race 2 dia sejatinya berada di urutan yang sama sebelum red flag berkibar.
Akan tetapi, Iannone harus puas meraih finis di tempat keempat pada saat sesi race 2 dimulai kembali.
Menghadapi balapan kedua yang bergulir di Circuit de Barcelona-Catalunya, Spanyol, Iannone dan timnya menjalani agenda tes lebih dulu.
Bertempat di sirkuit yang sama, sensasi positif dirasakan pria berusia 34 tahun tersebut untuk melangkah ke seri kedua musim ini.
Dengan sensasi kemajuan yang dirasakan, Iannone tak sungkan untuk menebar ancaman kepada para rivalnya di ajang WSBK 2024.
Mantan pembalap Aprilia di MotoGP tersebut kian percaya diri dan menyebut penampilannya akan semakin kompetitif setelah tes ini.
“Secara personal, saya puas dengan bagaimana kami bekerja dan sedikit demi sedikit rasa percaya diri dengan motor dan ban meningkat,” ucap Iannone.
Untuk seri WSBK Catalunya 2024 sendiri, Iannone berharap bisa menunjukkan performa dan meraih hasil akhir yang mentereng bersama kuda besinya.
Dia ingin melanjutkan sensasi bagus yang dia rasakan dari tes ini ke balapan yang akan bergulir pada akhir pekan ini, Minggu (24/3/2024).
“Saya harap kami bisa bangkit dengan baik pada pekan ini,” ucap Iannone menjelaskan.
“Dan kami ingin bisa kembali ke balapan dalam kondisi yang sama dengan apa yang kami dapatkan di pengujian ini,” imbuhnya.
Sebelumnya, Iannone sendiri terpaksa tidak bisa melanjutkan kariernya bersama Aprilia di pentas MotoGP karena masalah doping.
Kasus tersebut membelitnya pada akhir musim 2019 tepatnya usai gelaran GP Malaysia di Sirkuit Sepang.
Langkah banding yang seharusnya menjadi tempat bagi Iannone untuk memangkas masa hukuman justru berjalan sebaliknya.
Sanksi yang seharusnya hanya berjalan dua tahun justru harus dijalani Iannone selama empat tahun karena bandingnya yang terkesan setengah hati.
Selama berkarier di pentas MotoGP, Iannone memiliki reputasi yang tidak main-main sebagai seorang pembalap jempolan.
Dia bahkan mendapatkan label sebagai pembalap yang paling ditakuti Marc Marquez yang kala itu sedang jago bersama Repsol Honda.
Hal tersebut diungkapkan oleh pengamat MotoGP kondang asal Italia sekaligus manajernya yakni Carlo Pernat.
“Saya tidak tahu apakah dia bisa mengalahkan Marquez, mungkin tidak,” kata Pernat, dilansir dari GPOne.
“Tapi harus dikatakan bahwa Marquez selalu bilang Iannone adalah satu-satunya pembalap yang ditakutinya,” imbuhnya.