RedaksiHarian – MotoGP 2024 menjanjikan musim yang mengasyikkan bagi Marquez bersaudara.
Setelah sama-sama merasakan periode sulit di Honda, Marc Marquez dan Alex Marquez bereuni di tim Gresini Racing yang rutin mencetak kemenangan lomba dalam dua musim terakhir.
Bagi kakak beradik juara dunia itu, bersaing di posisi tengah, lebih-lebih di belakang, jauh dari kata menyenangkannya. Rencana pensiun pun sempat terlintas.
Alhasil, bisa dimaklumi antusiasme besar yang dirasakan Marquez. Utamanya Marc, yang telah membuat keputusan berani dengan meninggalkan kemewahan di Honda.
“Marc rindu bersenang-senang di atas motor, dan memiliki motornya, dan semuanya yang dia perlukan untuk tampil bagus,” ujar Alex yang lebih dahulu bergabung, dilansir dari GPOne.
Alex sudah membuktikan bagaimana menjanjikannya motor Ducati Desmosedici GP yang akan digunakannya dan sang kakak pada MotoGP 2024.
Dalam musim pertamanya dengan motor Ducati, Alex mendapatkan pole position dan podium hanya dalam balapan keduanya sebelum menutup musim dengan dua kemenangan sprint.
Marc? Juara dunia delapan kali sudah menunjukkan potensi dengan langsung bersanding dengan pembalap-pembalap tercepat saat tes pasca-musim pada akhir November lalu.
Alhasil, walau selalu mengatakan bahwa tujuannya adalah menemukan kembali semangatnya sebagai pembalap, Marc digadang-gadang akan menjadi penantang gelar.
Alex pun mengamini. Juara dunia dua kali itu mengingatkan, “Ketika dia kembali bersenang-senang, dia akan menjadi seorang kanibal lagi.”
Marc memang terkenal dengan sifat tidak kenal kompromi begitu melihat kemenangan sudah ada di depannya.
“Saya tidak senang berkata bahwa dia akan kembali ke dirinya dulu, karena dia selalu menjadi apa yang dirinya punya dulu,” sambung Alex.
“Dia kurang beruntung dengan karena cedera, tetapi dia selalu mempertahankan level yang memungkinkannya untuk membuat sihir di atas motor.”
Alex sendiri tak mau kalah. Dia punya kesempatan untuk unjuk gigi duluan di awal musim karena sudah beradaptasi duluan dengan motor Ducati.
Saat Marc masih mencari-cari gaya berkendara yang paling pas setelah 11 musim beruntun hanya menunggangi Honda, Alex mendapat kemudahan untuk tinggal membangun kecepatannya.
“Dengan pendekatan yang dia bilang akan diambilnya, saya berharap untuk berada di depannya. Namun, tidak hanya ketika dia mengadopsi pendekatan yang lebih tenang,” ucap Alex.
“Seperti yang saya bilang, akan sangat penting bagi saya untuk memiliki rekan setim seperti dia, dari siapa saya bisa belajar banyak, terutama tahun ini.”
“Itu karena sekarang tahun kedua saya denagn motor ini, sementara bagi dia ini menjadi tahun pertama.”
“Jadi kami cukup setara, dan akan penting untuk memanfaatkannya demi mencapai level yang lebih tinggi.”
“Meski begitu, dia sangat cerdas dan tahu bagaimana caranya untuk menghadapi kejuaraan dengan 22 balapan dalam tahun pertamanya dengan motor ini.”