redaksiharian.com – Meta Platform Inc. tengah mendorong para pegawainya untuk kembali bekerja dari kantor setelah menerapkan sistem jarak jauh selama pandemi. Keputusan ini disampaikan oleh CEO Meta , Mark Zuckerberg . Ia menjelaskan, kinerja pegawai yang bergabung dengan perusahaan sebelum masa pandemi, lebih baik daripada mereka yang direkrut saat sistem kerja jarak jauh dilakukan.
“Beberapa analisis awal menunjukkan bahwa insinyur yang direkrut langsung oleh Meta lalu dipindahkan untuk kerja jarak jauh atau tetap di kantor , memiliki kinerja yang lebih baik daripada mereka yang bergabung dari jarak jauh,” kata Zuckerberg pada Selasa, 14 Maret 2023, dikutip Pikiran-rakyat.com dari Seattle Times.
Dia menyadari bahwa temuan tersebut memerlukan studi lebih lanjut, namun ia tetap mendorong karyawan Meta untuk memanfaatkan kesempatan bekerja dengan kolega secara langsung dalam waktu dekat. Rencananya, Mark Zuckerberg ingin menerapkan 3 hari kerja dari kantor dalam sepekan.
“Analisis ini juga menunjukkan bahwa insinyur pemula rata-rata memiliki performa yang lebih baik jika mereka bekerja dari kantor atau dalam kelompok setidaknya tiga hari seminggu,” ucap Zuckerberg.
Ironisnya, pada 2021 lalu, Facebook mengeluarkan kebijakan yang memperbolehkan semua karyawan untuk bekerja jarak jauh, bahkan seusai pandemi. Pilihan ini boleh diambil jika pekerjaan mereka bisa diselesaikan tanpa harus datang ke kantor . Namun kini rupanya Zuckerberg telah berubah pikiran. Ia menjelaskan, kebijakan dua tahun lalu itu adalah bagian dari upaya restrukturisasi yang dilakukan Meta .
Dilansir dari Chicago Business, gagasan Zuckerberg menyusul fakta bahwa persentase kehadiran karyawan AS di kantor tahun ini sudah menembus 50 persen untuk pertama kalinya sejak pandemi. CEO perusahan besar lainnya seperti Jamie Dimon dari JPMorgan Chase & Co. juga menolak melanjutkan sistem kerja jarak jauh. Menurutnya, bekerja dari rumah tidak efektif untuk para manajer dan staf berusia muda.
Kebijakan kembali ke kantor yang digagas Meta tahun ini mengikuti tren yang sebelumnya sudah dilakukan beberapa perusahaan besar AS lainnya. Goldman Sachs, Morgan Stanley, Apple, Peloton Interactive, dan Bloomberg. Para petinggi perusahaan berupaya mengubah citra sistem kerja dari kantor dengan menekankan nilai-nilai seperti komitmen, kreativitas, dan kolaborasi. Namun ada juga spekulasi bahwa sistem ini diterapkan demi mempertahankan keringanan pajak bagi perusahaan.
Selain Meta , tahun ini beberapa perusahaan lain juga mendorong karyawannya untuk kembali bekerja dari kantor . Ada sederet nama besar seperti Amazon, General Motors, News Corp, Snap, Starbucks, Walmart, hingga Walt Disney.***