RedaksiHarian – Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan GeofisikaDaryonomenyampaikan bahwa gempa dengan magnitudo 5,0 di bagian wilayah Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, pada Selasa (5/9) pukul 21.58 WIB terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng.
Dalam keterangan tertulis yang disampaikan di Jakarta, Rabu, Daryonomenyampaikan bahwa gempa yang berpusat di darat pada kedalaman 15 km di daerah Salang, Simeulue, tersebut tergolong gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik,” katanya mengenai gempa yang pusatnya berada di koordinat2,55° Lintang Utara dan 95,69° Bujur Timur.
Menurut dia, gempa bumi itu dirasakan di daerah Sinabangpada skala II-III MMI.
Getaran pada skala II MMI dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Pada skala III MMI, getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seakan ada truk berlalu.
Daryonomenyampaikan bahwa gempa bumi yang terjadi pada Selasa malam (5/9) di bagian wilayah Simeulue menurut hasil pemodelan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Warga di daerah sekitar pusat gempa diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa serta memeriksa bangunan tempat tinggal untuk memastikan tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Informasi mengenai kejadian gempa bumi bisa dipantau dari saluran komunikasi resmi BMKG di Instagram danTwitter(@infoBMKG), situs web BMKG, saluran telegram https://t.me/InaTEWS_BMKG), serta aplikasiwrs-bmkg atau infobmkg.