redaksiharian.com – Andalan dari tim Mula Cycling ini finis ke-14 dari 117 pebalap dengan waktu 3:43:43. Catatan tersebut sama dengan sang juara, Gleb Syritsa dari tim Astana Qazaqstan Team. Di posisi dua ada Erlend Blikra pebalap dari Uno-X Pro Cycling Team dan posisi tiga Lionel Taminiaux asal tim Alpecin-Deceuninck.
Apa yang diraih Aiman Cahyadi jelas cukup bagus mengingat lawan yang dihadapi adalah pebalap-pebalap yang sudah punya nama besar dan kenyang dengan turun di kejuaraan yang levelnya lebih tinggi terutama di Eropa.
Pebalap dengan predikat juara nasional ini menjadi pebalap Asia kedua yang finis di 15 besar. Satu pebalap lagi adalah Peerapol Chawchiangkwang dari timnas Thailand.
“Ya kami akan mempertahankan, kami akan melakukan terbaik. Intinya bertahan dulu di etape 1,” kata Aiman Cahyadi usai melalui garis finis di Menara Petronas, Kuala Lumpur, Malaysia seperti dikutip dari ANTARA.
Kejuaraan balap sepeda dengan level 2. Pro memang menjadi daya tarik tersendiri. Selain karena statusnya, balapan internasional ini bagi sejumlah pebalap adalah yang pertama setelah pandemi mereda.
Balapan sendiri berlangsung di bawah teriknya matahari terutama dalam satu jam pertama. Semua pebalap melewati tanjakan bukit dan tidak berapa lama turun hujan dan diikuti angin kencang.
Hujan bahkan turun kembali pada jelang 6 km menuju finis di area Menara Petronas. Pebalap-pun datang dengan rombongan besar mengingat etape 1 finis di lintasan datar.
Tim Mula Cycling pada balapan bergengsi ini menargetkan bisa tembus 10 besar klasemen Le Tour de Langkawi 2022.
Balapan sendiri diikuti enam tim UCI WorldTeams atau Divisi 1 seperti UAE Team Emirates (UEA), Cofidis (Prancis), Lotto Soudal (Belgia), EF Education-EasyPost (AS), Movistar Team (Spanyol), dan Astana Qazaqstan Team (Kazakhstan).
Selain itu ada juga UCI ProTeams atau biasa disebut dengan divisi 2 yakni Drone Hopper (Italia), Alpecin-Deceuninck (Belgia), Uno-X Pro Cycling Team (Norwegia), dan Burgos-BH (Spanyol).