Dua agen yang masih aktif dan seorang mantan agen Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) Amerika Serikat telah didakwa oleh dewan juri federal sehubungan dengan dugaan “skema represi transnasional” yang disponsori oleh pemerintah China untuk menguntit, melecehkan, dan memata-matai para pengritik China yang tinggal di AS. Hal tersebut diumumkan oleh Departemen Kehakiman pada Kamis (7/7).
Craig Miller, yang telah menjadi pegawai DHS selama 15 tahun, dan Derrick Taylor, pensiunan agen DHS yang bekerja sebagai penyelidik swasta, dituduh mengakses dan memberikan informasi tentang aktivis anti-China dari database rahasia pemerintah kepada dua orang lain yang terlibat dalam skema itu, yang kemudian menggunakan catatan tersebut untuk menarget para korban, menurut dakwaan juri federal yang disampaikan pada Rabu (6/7).
Miller dan Taylor ditangkap pada bulan Juni. Kedua pria itu menghadapi tuduhan menghalangi penyelidikan. Taylor menghadapi tuduhan tambahan karena membuat pernyataan palsu kepada FBI sehubungan dengan penyelidikan biro itu terhadap skema tersebut.
Tiga orang lainnya yang didakwa dalam kasus tersebut adalah Fan “Frank” Liu, Matthew Ziburis dan Qiang “Jason” Sun. Mereka diduga melakukan “skema represi transnasional untuk menarget warga AS yang pandangan dan tindakan politiknya tidak disukai” oleh pemerintah China, misalnya advokasi untuk demokrasi di China, kata Departemen Kehakiman.
Liu dan Ziburis ditangkap pada bulan Maret sedangkan Sun hingga saat ini masih buron.
Tujuan konspirasi itu adalah untuk “mendiskreditkan” para pembangkang pro-demokrasi dari China yang tinggal di Kota New York, San Francisco dan Indiana, menurut dakwaan.
Untuk menarget para pembangkang, salah seorang konspirator yang tidak dikenal dalam kasus tersebut diduga menggunakan jasa Taylor, pensiunan agen DHS, untuk mendapatkan informasi pribadi rahasia tentang beberapa aktivis asal China, termasuk informasi paspor, foto paspor, catatan penerbangan, dan catatan imigrasi mereka.
Taylor meminta Miller dan seorang agen DHS lainnya untuk mendapatkan informasi dan kemudian memberikan catatan tersebut kepada seorang konspirator lainnya.
“Liu, Ziburis dan Sun menggunakan informasi tersebut untuk menarget dan melecehkan para pembangkang dari China, sambil bertindak atas nama pemerintah China,” menurut dakwaan tersebut. [lt/em]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.