RedaksiHarian – Honda kembali menunjukkan progres saat melakoni tes pramusim MotoGP 2024 selama tiga hari pada 6-8 Februari lalu di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Pembalap Repsol Honda, Joan Mir, berada di posisi ke-10 dalam catatan waktu lap pada hari terakhir tes dengan gap 0,7 detik dari torehan tercepat.
Tim pabrikan asal Asaka, Jepang, tersebut mulai menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik dibanding musim lalu.
Beberapa terobosan yang mereka buat meliputi pemutakhiran bagian aerodinamis serta motor yang lebih ringan.
Namun, evolusi yang ditunjukkan dari tes MotoGP Sepang tentu belum cukup untuk menjadi bukti bahwa mereka boleh bermimpi tinggi pada musim ini.
Honda sudah mengetahui hal-hal yang harus diatasi, termasuk kendala yang dialami pembalap dalam simulasi lomba.
Tes pramusim kedua yang digelar di Sirkuit Lusail, Qatar pada 19-20 Februari akan dimanfaatkan betul oleh Honda untuk membuat motor lebih halus dan lebih cepat saat keluar dari tikungan.
Selain itu, Alberto Puig selaku manajer tim memastikan bahwa pengembangan motor RC213V akan lebih melibatkan dua pembalap dari tim satelit.
Puig ingin menegaskan bahwa sumber daya di Repsol Honda dan LCR Honda akan dimaksimalkan dalam periode konsesi yang mereka dapatkan.
“Ada lebih banyak orang yang terlibat dan kami telah memberikan lebih banyak sumber daya kepada mereka.”
“Kami telah mencoba untuk memanfaatkan konsesi sebaik mungkin.”
“Jika di boks lain kami memiliki pembalap berpengalaman seperti Johann (Zarco), masuk akal jika kami mencoba memberinya dukungan,” ujarnya.
HRC berusaha untuk memberikan dukungan yang sama kepada keempat pembalapnya, sesuatu yang tidak terjadi pada musim-musim sebelumnya.
Filosofi memaksimalkan potensi dari pembalap juara membuat Honda sebelumnya hanya mendengarkan pendapat pembalap nomor satu yaitu Marc Marquez.
Apes, saat Marquez absen lama karena cedera parah, Honda harus gigit jari karena pembalap mereka lainnya tidak mampu memaksimalkan kecepatan motor RC213V.
Atensi lebih Honda terhadap umpan balik pembalap juga bisa dilihat dari strategi perekrutan Luca Marini dari tim VR46 ke Repsol Honda.
Walau belum pernah menang di kelas MotoGP, Marini mendapat jaminan kontrak selama dua tahun karena kemampuan analisisnya.
Puig sejauh ini puas dengan kontribusi adik Valentino Rossi itu.
“Profesional bukanlah kata yang tepat, dia adalah pembalap yang sangat metodis, dia adalah seseorang yang tidak ingin menyisakan apa pun untuk nanti,” ucap Puig.
“Dia (Marini) ingin menuliskan semua yang dia rasakan. Komentarnya sangat jelas.”
“Dia punya potensi yang sangat menjanjikan, dia datang dari motor yang sangat cepat (Ducati) dan sekarang dia memahami motor Honda.”
“Saya pikir dia telah beradaptasi dengan sangat baik dengan tim, kami sangat senang dengan upaya yang dia lakukan,” ujarnya.
Puig kemudian membeberkan target Honda untuk sementara adalah untuk menyediakan paket yang memungkinkan Mir dkk. untuk finis tiga besar.
Musim lalu, hanya dua kali pembalap Honda berdiri di podium pada balapan grand prix yakni Alex Rins saat memenangi GP Americas dan Marc Marquez saat finis ketiga di GP Jepang.
Jika segala aspek sudah ditingkatkan, Puig menegaskan bahwa Honda ingin kembali ke posisi awal mereka yaitu penantang gelar juara dunia.
“Kami ingin keluar dari situasi yang kami alami dalam beberapa tahun terakhir, di mana kami tidak 100 persen kompetitif,” tutur Puig.
“Kami sedang berusaha untuk kembali ke level di mana para pembalap kami memiliki kesempatan untuk bertarung, dan itu akan menjadi langkah pertama.”
“Langkah kedua adalah memenangkan balapan ketika motor sudah siap, satu-satunya tujuan utama kami adalah memenangkan gelar. Ini adalah filosofi Honda,” pungkas Puig.