redaksiharian.com – Emiten energi PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) mengembangkan smelter aluminium dalam rangka berpartisipasi dalam ekonomi hijau melalui bahan pendukung kendaraan listrik.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), untuk mengoptimalkan peran perseroan sebagai holding bisnis mineral di Grup Adaro, AMI membeli 99,67% saham PT Adaro Indo Aluminium dari PT Alam Tri Daya Indonesia, pada 25 Februari 2022.

Pada Juni 2022, Perseroan menyuntikkan modal US$ 20 juta ke Adaro Indo Aluminium, dan Adaro Indo Aluminium menyuntikkan modal sebesar US$ 10 juta kepada anak perusahaannya, PT Kalimantan Aluminium Industry.

“Melihat perkembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) ke depan, Perseroan siap berpartisipasi dalam penyediaan bahan aluminium untuk kendaraan listrik dan mendukung ekonomi hijau untuk kehidupan yang berkelanjutan,” tulis manajemen, Jumat (9/9/2022).

Disamping itu, perseroan juga memandang harga batu bara masih dapat berfluktuatif selama adanya perang antar negara yang melibatkan pertimbangan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia dan China.

“Fundamental permintaan jangka panjang untuk batubara tetap terjaga, ditopang oleh pertumbuhan ekonomi yang akan mendorong pertumbuhan infrastruktur. Produksi dan konsumsi baja diprakirakan tumbuh,” tuturnya.

Permintaan batubara diperkirakan akan mencapai hampir 400 MT pada tahun 2030. Harapannya, India menjadi pendorong pertumbuhan, sementara permintaan China diperkirakan akan tetap stabil dalam dekade berikutnya.