RedaksiHarian – Keputusan besar yang dilakukan Marini tentang kepindahannya dari Mooney VR46 Racing Team menuju Repsol Honda pada MotoGP 2024 tidak lepas dari diskusi bersama Rossi.
Marini menuturkan bahwa The Doctor adalah orang pertama yang ia hubungi saat ia sudah berencana ingin keluar dari tim VR46.
Peluang masuk ke Repsol Honda langsung dipikirkan pembalap 26 tahun itu setelah mengetahui langkah besar Marc Marquez ke Gresini Ducati.
Ada beberapa alasan yang membuat Marini langsung berpikir untuk membicarakan niatnya pindah kepada Rossi.
“Terutama karena dia adalah bos tim dan pemilik tim.”
“Namun selain itu, juga karena dia adalah orang yang memiliki kecerdasan yang luar biasa dan banyak pengalaman,” tandasnya.
Marini berdiskusi dengan juara dunia sembilan kali tersebut tentang alasannya ingin pindah sampai tentang kemungkinan kelebihan dan kekurangan yang akan ia alami jika pindah dari skuad Ducati.
Dia ingin menemukan jati dirinya tanpa harus selalu dilekatkan dengan embel-embel adik Valentino Rossi.
Bak gayung bersambut, Rossi pun tidak ingin membelenggu sang adik dan membebaskannya untuk meniti jalan kariernya sendiri.
“Saya menjelaskan kepadanya apa yang saya miliki dalam diri saya, bahwa saya pikir ini bisa menjadi peluang untuk karier saya, untuk hidup saya,” jelas Marini.
“Bersama akademi (VR46), dengan manajer saya, dan Honda, kami mulai berbicara.
“Dan dari percakapan itu semuanya berkembang,” tambah dia.
Efek Rossi dalam transfer Marini ke Repsol Honda diduga kuat juga besar.
Sebab Honda rela mengubah rencana awal mereka dari yang tadinya hanya menawarkan opsi kontrak semusim untuk pengganti Marquez, justru jadi dua musim untuk Marini.
Sekarang, PR besar Marini adalah menjawab tantangan sebagai pengisi kekosongan kursi Marquez di tim berlogo sayap tunggal tersebut.
Jawabannya jelas tidak mudah.
Namun pembalap asal Italia itu sudah menegaskan bahwa dia tidak akan terpengaruh sebagai pengganti Marquez dan akan bekerja dengan caranya sendiri dalam membantu mengembangkan motor RC213V.
“Sejujurnya, saya tidak perlu meyakinkan siapapun,” tegas Marini.
“Pada saat itu (sebelum diumumkan) tidak banyak pembalap yang masuk dalam daftar untuk naik Honda.”
“Ada beberapa, tetapi mereka menganalisis setiap musim apa yang telah dilakukan setiap pembalap, di kualifikasi, di balapan, ini dan itu.”
“Pada akhirnya, mereka menyadari bahwa saya bisa menjadi pembalap yang tepat dari sekian banyak pembalap yang tersedia.”
“Selama pembicaraan dengan pihak Jepang, dengan Alberto (Puig) dan yang lainnya, saya hanya harus membiarkannya datang kepada saya sehingga mereka dapat mengenal saya. Itu adalah proses yang normal,” tambahnya.
Marini cukup percaya diri mampu membawa Honda untuk bangkit dari keterpurukan. Bahkan dia yakin bisa memberikan podium untuk Honda dalam waktu singkat.
Sebuah kepercayaan diri yang layak ditunggu pembuktiannya pada musim ini.
“Dengan pengalaman yang saya miliki di MotoGP bersama Ducati dan dengan semua yang bisa saya berikan kepada Honda dengan feedback saya,” kata Marini.
“Kami akan bertarung untuk podium lagi dalam waktu singkat,” tutupnya.