RedaksiHarian – Gambaran sebagai salah satu tim raksasa MotoGP perlahan memudar seiring prestasi menurun yang ditunjukkan Repsol Honda.
Tim berlogo sayap tunggal itu bisa dibilang terus mengalami degradasi dan terseok-seok dalam mengikuti persaingan ketat yang kini didominasi Ducati.
Tak heran jika Marc Marquez mengambil langkah besar dengan meninggalkan tim yang dibelanya sejak 2013 untuk bernaung di Gresini Ducati.
Sebaliknya, bagi Luca Marini, keputusannya justru membuat publik mengernyitkan dahi.
Sudah cukup nyaman di tim VR46 Racing, adik Valentino Rossi itu yang justru rela untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Marquez di paddock Repsol Honda.
Marini yang memang lebih dulu mendekati Honda untuk mendapatkan spot tersebut.
Banyay yang bilang itu tidak lepas dari impian pembalap Italia tersebut untuk bernaung di sebuah tim pabrkan apalagi sekelas Repsol Honda.
Alasan tersebut pun tidak disanggah Marini.
Namun ada faktor lain yang mungkin tak banyak orang tahu di balik alasan dia bersedia untuk mendatangi tim yang sedang terpuruk tersebut.
“Tetapi, saya termotivasi penuh karena kami mengejar tujuan bersama.”
“Penting bagi seorang pembalap untuk berada di tim pabrikan dan ini adalah tim yang selalu menjadi tujuan saya.”
“Saya tahu ini bukan momen terbaik dalam sejarah tim, tapi tujuan kami adalah untuk kembali ke sana,” jelas dia.
Marini dikenal sebagai pembalap yang sensitif dengan segala seluk-beluk motor. Kejanggalan sekecil apapun akan dirasakan dia.
Berada di sebuah tim pabrikan membuat Marini akan jauh lebih banyak terlibat dalam pengembangan motor Honda.
Bisa jadi, Marini mungkin juga akan mampu mendongkrak kembali prestasi Honda.
Sebagaimana yang pernah dilakukan sang kakak, Rossi, ketika memutuskan pindah ke Yamaha saat sedang terpuruk hingga berhasil jadi juara dunia di musim 2004. Meski jelas, latar belakang kepindahan mereka berdua sangat berbeda.
“Kami baru berada di tahap awal perjalanan bersama, tapi saya sudah merasa menjadi bagian tim dan merasakan dukungan dari para insinyur,” ujar Marini.
“Saya baru menyelesaikan enam hari mengendarai motor (tes shakedown dan tes pramusim). Jadi kami akan berusaha memaksimalkan tes pramusim terakhir dan memulai musim dengan sebaik mungkin,” ucap dia merujuk pada Tes MotoGP Qatar, 19-20 Februari 2024 di Sirkuit Lusail.
Setelah pengenalan livery baru Repsol Honda pada Selasa (13/2/2024) kemarin, dapat diketahui bahwa aksen logo dan perpaduan warna motor RC213V kini sangat berubah drastis dari musim-musim sebelumnya.
Repsol Honda kini lebih kental bernuansa biru navy, merah dan putih, yang menjadi ciri khas logo HRC (Honda Racng Corporation).
Tak lupa dengan warna jingga yang menjadi khas dari sponsor utama Repsol.
Marini sangat senang dengan livery baru Repsol Honda tersebut.
“Motornya terlihat cantik,” ungkap Marini.
“Warnanya menunjukkan sesuatu yang baru dan sangat berbeda. Dan tentu saja kami berharap bisa cepat menggunakannya,” tandas runner-up Moto2 2020 itu.