redaksiharian.com – Herbet menuturkan, tren kerja hybrid atau campuran online-offline bakal terus berlanjut, bahkan usai pandemi sekalipun. Pasalnya, setiap perusahaan memiliki kebijakan kerja berbeda-beda.

“Jadi sekarang tidak semua pekerja full work from office (WFO), tetapi ada juga yang hybrid. Bahkan ada company tertentu yang 100 persen karyawannya full WFH,” kata Herbet saat diskusi media di Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (12/10/2022).

Untuk itulah Herbet menilai kalau pekerja memerlukan laptop yang bisa menunjang aktivitas WFH maupun WFO.

Pertama, kata dia, tren laptop yang dibutuhkan pekerja tersebut adalah perangkat dengan performa tinggi dan kuat.

Kedua adalah laptop dengan bobot ringan dan bisa dibawa ke mana-mana. Terakhir adalah laptop dengan layar besar.

Khusus yang terakhir, lanjut Herbet, layar besar akan membuat mata menjadi lebih nyaman. Terlebih saat ini banyak pekerja yang berada di depan laptop hingga seharian.

“Sebelum pandemi kan biasanya kita hanya dua jam di depan laptop biasanya. Tapi pas WFH, kita menatap layar denyan cukup lama. Bahkan bisa seharian,” ungkapnya.

“Impact-nya apa? Mata kita capek karena screen time panjang,” jelasnya.