redaksiharian.com – Samsung Galaxy S23 Ultra digadang-gadang sebagai raja flagship Android terbaru. Varian ini juga yang paling digembar-gemborkan Samsung ketimbang dua ‘saudara’-nya, Galaxy S23 reguler dan Plus.

Sektor fotografi menjadi salah satu poin plus pada HP ini. Menjagokan kamera utama 200MP, Samsung sepertinya ingin membidik pecinta foto dan sinematografi.

Harga yang dipatok pun cukup bikin dompet waswas, dimulai dari Rp 20 juta untuk model 12GB/256GB hingga Rp 26 juta untuk model 12GB/1TB.

CNBC Indonesia berkesempatan menjajal langsung Galaxy S23 Ultra selama beberapa hari sebelum penjualan resminya dibuka pada 23 Februari mendatang. Untuk harga segitu, kira-kira HP ini layak dibeli? Simak review kami sampai habis.

Dalam gelaran ‘Galaxy Unpacked’ pembahasan soal kamera Galaxy S23 Ultra mengambil durasi paling banyak. Pasalnya, peningkatan paling signifikan dari HP ini terletak pada kamera yang sudah memakai sensor ISOCELL HP2 terbaru berkualitas 200MP. Pada Galaxy S22 Ultra, Samsung ‘cuma’ membekali kamera utamanya dengan sensor berkualitas 108MP.

Kamera utama Samsung Galaxy S23 Ultra ditemani kamera sekunder beresolusi 12MP (ultrawide), 10MP (telefoto dengan optical zoom 10x), serta 10MP (telefoto dengan optical zoom 3x).

Ketika hendak mengabadikan momen, pengguna bisa memilih opsi resolusi kamera 12MP, 50MP, atau 200MP. Aplikasi Expert RAW juga sudah terintegrasi di dalamnya. Dengan demikian, pengguna bisa langsung mengedit foto ukuran besar tanpa ada proses kompresi.

Saat mengambil foto di siang hari, perbedaan hasil foto 200MP dan 50MP yang terlihat di layar HP tak beda jauh. Keduanya menampilkan tekstur gambar yang lebih detail dengan komponen warna yang lebih kaya.

Kalau cuma untuk keperluan media sosial, sebenarnya resolusi 12MP sudah cukup memuaskan. Pertama, opsi ini menyediakan setelan ‘Wide Mode’ untuk menangkap pemandangan yang lebih luas. Ada juga fitur ‘Zoom’ 3x dan 10x jika ingin mengambil gambar jarak jauh.

Dua fitur tersebut tak tersedia di resolusi 200MP dan 50MP. Pertimbangan lainnya, resolusi 12MP menghasilkan foto yang lebih irit memori.

Sebagai gambaran, foto yang dijepret CNBC Indonesia dengan resolusi 200MP memakan memori 44,35MB. Sementara itu, kamera 50MP meraup memori 16,03MB, dan 12MP cuma menghabiskan memori 3,68MB.

Di bawah ini adalah hasil jepretan kamera 12MP, pasalnya ukuran file foto kamera 200MP dan 50MP terlampau besar untuk di-upload.

Wide Mode

Zoom

Untuk foto malam hari, kamera Galaxy S23 Ultra mengklaim punya kemampuan lowlight yang mumpuni dengan mengaktifkan fitur ‘Night Mode’. Saat dicoba, hasil fotonya tampak lebih terang tapi tak pucat. Warnanya tetap kaya, tekstur detail, dan noise jauh berkurang. Pemrosesan foto dengan Night Mode membutuhkan waktu sekitar 1 detik setelah dijepret.

Night Mode

Portrait Mode

Beralih ke video, perekaman Galaxy S23 Ultra memiliki fitur ‘Super Steady’ yang membantu kestabilan gambar. Ketika dipakai merekam sambil jalan, hasilnya cukup stabil, apalagi ketika disetel pada resolusi FHD 60fps.

Sebenarnya dukungan perekaman video di HP ini bisa sampai 8k 30fps pada rasio 9:16. Namun, kestabilan perekamannya terasa berkurang pada resolusi tertinggi.

Untuk kamera selfie, Galaxy S23 Ultra menurunkan kualitas mengapiksel kameranya, dari yang sebelumnya 40MP ke 12MP. Namun, Samsung mengklaim teknologi yang disematkan lebih canggih

Kamera depan Galaxy S23 Ultra kini mendukung fitur Super HDR dan perekaman video 4k 60fps. Sebelumnya, Galaxy S22 Ultra cuma mendukung perekaman video 4k 30fps.

Tetapi jujur saja, susah membedakan hasil perekaman video 4k 30fps dan 60fps, apalagi jika cuma dilihat di layar HP. Hasil videonya juga kurang stabil ketimbang kamera belakang.

Poin plus pada kamera depan Galaxy S23 Ultra terletak pada fitur Night Mode. Ketika diaktifkan, pengambilan selfie di malam hari terlihat lebih tajam dan terang.

Selfie Night Mode

Selfie Daylight Indoor