redaksiharian.com – Bukan hanya artis atau tokoh terkenal, kamu juga bisa mengecek nama kamu di Google. Kamu dapat mencari tahu seberapa terkenalnya kamu di raksasa mesin pencarian tahu.

Ini bisa dilakukan dengan menggunakan beberapa tools, termasuk di antaranya merupakan produk dari Google itu sendiri. Berikut caranya, dirangkum Make Use Of, Rabu (22/2/2023):

Media sosial memang jadi tempat yang pas melihat seberapa terkenalnya kamu di internet. Kami bisa mencari nama sendiri di platform digital.

Di sana kamu bisa tahu seseorang menyebutkan namamu. Selain itu ada pemberitahuan atau notifikasi jika pengguna lain menyebut nama atau menautkan profil media sosial. Namun memang kemungkinannya kecil nama disebut secara publik kecuali memang terkenal.

Cara ini bisa memberitahu setiap kali ada situs web yang menyebut namamu. Dengan melakukannya mungkin bisa menutup rasa penasaran seberapa terkenal dan banyaknya namamu dicari di Google.

Cara terakhir adalah mengakses Google Analytics. Tapi cara ini bisa dilakukan jika kamu menjalankan situs web dan punya akses ke rangkaian tools webmaster Google.

Analytics bisa digunakan untuk melihat kata kunci mana yang jadi pendorong traffic ke domain. Pada banyak situs web,nama orang bisa jadi salah satunya.

Untuk menggunakanya, buat akun yang ditautkan pada properti online milikmu pada Google Analytics. Berikutnya tambahkan Google Tracking ID dari menu admin, dan di sana kamu akan punya akses ke seluruh data yang diterima situs web milikmu.

Jika pengunjung web menemukan kamu dengan memasukkan namamu dalam kata kunci Google atau yang dikenal dengan Googling, maka kamu jadi orang pertama yang mengetahuinya.

Sebagai pengguna internet kamu juga dapat dengan mudah menghapus jejak digital. Dengan begitu tidak banyak informasi yang beredar di dunia maya.

Berikut cara menghapus jejak digital di internet:

Memakai Incognito

Cara ini akan membuat aplikasi tidak akan merekam situs yang dituju. Selain itu keyword yang digunakan pengguna juga tak disimpan.

Namun kamu perlu ingat jika hal ini bukan berarti akan lolos dari pengawasan. Misalnya saat masuk ke Facebook maka akan ada perekaman aktivitas yang dilakukan. Untuk menutup ISP, gunakan VPN saat menggunakan internet.

Potensi Data Bocor

Ada banyak situs yang berisi informasi apakah data yang kita simpan bocor atau tidak. Kamu bisa mengeceknya untuk mengetahui apakah ada potensi kebocoran data.

Salah satu web yang bisa kamu kunjungi adalah ‘Have I been Pwned?’. Setelah masuk, isi alamat e-mail yang digunakan dan nanti hasilnya akan memperlihatkan apakah data yang dmiliki pernah bocor atau tidak dalam kejadian beberapa pencurian data di layanan online.

Hapus Semua Cookie

Untuk menghentikan situs melakukan pelacakan, kamu bisa menghapus cookie. Cara ini bisa dilakukan pada seluruh browser termasuk Chrome dan Firefox.

Cookie dapat dihapus satu persatu atau seluruhnya secara sekaligus. Kamu bisa melakukannya dengan bantuan pihak ketiga seperti Advanced System Optimizer.

Membatasi Pelacakan

Ada kemungkinan sejumlah aplikasi menggunakan mode incognito jika diminta. Jadi baiknya periksa lebih dulu apakah aplikasi memiliki fitur untuk menghentikan pelacakan.

Jika tidak ada opsi itu, maka hapus seluruh aktivitas secara manual. Prosesnya bergantung pada tiap sistem operasi yang digunakan.

Menghapus Riwayat Pencarian

Sejumlah aplikasi menggunakan penyimpanan data dengan lokal maupun cloud. Dengan begitu bisa menghubungkan informasi pada perangkat lainnya, dan berarti bisa menghapus log pencarian dari ponsel di berbagai platform.

Contohnya adalah akun Google menyimpan riwayat pencarian dari ponsel Android. Untuk menghapusnya, akses Google dari web dan buka laman riwayat aktivitas dan kemudian hapus.

Layanan DeleteMe

Ada beberapa layanan pengepul data, seperti Spokeo, Whitepages.com dan PeopleFinder. Layanan itu bertugas mengumpulkan informasi serta menjualnya ke pihak ketiga. Kamu bisa menggunakan layanan DeleteMe atau DesseatMe untuk membersihkan jejak digital.